Pemerintah Desa: Akuntansi

Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan

Siskeudes : Administrasi Data User

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Menu Administrasi Data User dipakai untuk menentukan user_id, password dan level pengguna Aplikasi Siskeudes sebagaimana sebelumnya dijelaskan pada <a href="https://www.blogger.com/search?q=cara-login-aplikasi-sisekudes">menu Login</a>.<br />
<br />
Menu Parameter Data hanya bisa diakses oleh user_id dengan level direktur yang ditempatkan pada Admin Tingkat Kabupaten/Kota. Sedangkan sajian lain diakses operator pada tingkat kecamatan (level supervisor) dan desa (level operator).<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvCe9f_qVQNo7jynFcftvAjbj1wItr91gfwnrCuhL_SLUY5wzpiKB4t0we9aFOgaE7mNEBUCKUtZIlnwJLe6ggMTcAESSdD6NzXPtTMiTPDppxhYTbkKMFe6N9qkNS4aPKYIKZzC2KlQ/s1600/20190115-Siskeudes-Menu-Pengaturan-User-ID.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvCe9f_qVQNo7jynFcftvAjbj1wItr91gfwnrCuhL_SLUY5wzpiKB4t0we9aFOgaE7mNEBUCKUtZIlnwJLe6ggMTcAESSdD6NzXPtTMiTPDppxhYTbkKMFe6N9qkNS4aPKYIKZzC2KlQ/s1600/20190115-Siskeudes-Menu-Pengaturan-User-ID.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jendela Pengaturan User ID</td></tr>
</tbody></table>
Dalam sajian ini juga ditetapkan batasan kewenangan pengguna aplikasi <a href="https://www.blogger.com/search?q=cara-login-aplikasi-sisekudes">Siskeudes</a> untuk mengakses fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi. Administrator memutuskan batasan hidangan yang mampu diakses oleh user level supervisor/operator pada <a href="https://www.blogger.com/search?q=cara-login-aplikasi-sisekudes">Aplikasi Siskeudes</a>.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinz5WkbUlb3Ub1FthaUZBVhojiMZBLuUk97ySRKZhMTnWkl3PN19HyEh1isQjnKZNeMww59ORX3u3gFXYA0O_aHd4jNq8FmatVg6QsbjU_FRRFLgV_0n6APNVv79_5aYEnrVGVLXlJnoY/s1600/20190115-Siskeudes-Menu-Pengaturan-Otoritas-User.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinz5WkbUlb3Ub1FthaUZBVhojiMZBLuUk97ySRKZhMTnWkl3PN19HyEh1isQjnKZNeMww59ORX3u3gFXYA0O_aHd4jNq8FmatVg6QsbjU_FRRFLgV_0n6APNVv79_5aYEnrVGVLXlJnoY/s1600/20190115-Siskeudes-Menu-Pengaturan-Otoritas-User.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jendela Pengaturan Otoritas User</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br /></div>

Siskeudes : Administrasi Data User

Menu Administrasi Data User dipakai untuk menentukan user_id, password dan level pengguna Aplikasi Siskeudes sebagaimana sebelumnya dijelas...

+ Read more »

Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (Pspm) Raksa Desa

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiicm-wVFcfvPH-1x4jLFHZRbHlnMSi5qYq18nKrx1cPgsn_m1rQyDQtog-fIKdVx8IEFhmQpkh9BZaS-z-eldUfTcFP5TPvxkGturSb6zruvQJaOSYU_PhkJVnJem9aAk_TrphJIVV9c/s1600/20180220-program-pspm-sabilulungan-raksa-desa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiicm-wVFcfvPH-1x4jLFHZRbHlnMSi5qYq18nKrx1cPgsn_m1rQyDQtog-fIKdVx8IEFhmQpkh9BZaS-z-eldUfTcFP5TPvxkGturSb6zruvQJaOSYU_PhkJVnJem9aAk_TrphJIVV9c/s1600/20180220-program-pspm-sabilulungan-raksa-desa.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (PSPM) Raksa Desa</td></tr>
</tbody></table>
<b>KeuanganDesa.berita, SOREANG</b> - Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (PSPM) Raksa Desa digulirkan kembali oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pada tahun 2018. PSPM Raksa Desa merupakan program pertolongan keuangan dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan yang diadopsi dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemkab Bandung mengalokasikan anggaran sebesar Rp 13,5 miliar melalui Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (PSPM) Raksa Desa Tahun 2018. Dengan jumlah dana sebesar itu, masing-masing desa mendapatkan Rp 50 juta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Berdasarkan tawaran dari masing-masing desa, pelaksanaan dukungan keuangan PSPM Raksa Desa untuk 2018 ini mencakup beberapa acara untuk menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Sofian Nataprawira ketika membuka program Sosialisasi PSPM Raksa Desa Tahun 2018 di Gedung Korpri Soreang, Senin, (16/2/2018).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemkab juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 8 tahun 2018 tentang Pedoman Bantuan Keuangan PSPM Raksa Desa untuk mengatur contoh pengelolaandana secara teknis. Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (PSPM) Raksa Desa, dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sasaran kegiatan yang akan didanai PSPM Raksa Desa antara lain pengadaan dan atau perbaikan sarana pendukung rumah sehat, MCK, sarana pengolahan sampah rumah tangga, pemanfaatan lahan pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga (Toga), serta Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan (Satapok).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Selain itu, pengadaan lahan untuk Pembangunan tempat pembuangan sampah sementara serta sasaran aktivitas diarahkan untuk mendukung Program Citarum Harum dan 1.000 Kampung," ujar Sofian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sefian menjelasakan, prioritas PSPM Raksa Desa sudah sesuai dengan lima program prioritas pembangunan Kabupaten Bandung. Di antaranya peningkatkan bidang SDM dengan memberdayakan masyarakatnya dan bidang infrastruktur dalam hal pembangunan sarana dan prasarana fisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Untuk mewujudkan percepatan pembangunan bukan hal mudah, diperlukan kerja keras bersama secara sabilulungan, bahu membahu antara tugas serta pemerintah dan masyarakat melalui peningkatan partisipasi juga memberdayakan sumber daya lokal masyarakat secara berdikari," terang Sofian. ***</div>
</div>

Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (Pspm) Raksa Desa

Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (PSPM) Raksa Desa KeuanganDesa.berita, SOREANG - Program Sabilulungan Pemberdayaan Masya...

+ Read more »

Perbedaan Antara Keuangan Dan Akuntansi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMcnoZd8zwJjXdMsMYdeoEgJjvP2YfR4dHdGrsmcgUOPNUnts3Huc4B2oG2heXEx95IWtVZz2qxtFumYgSoRH3soBkLuCUYFM5XSFZgXEudcMb5B2k5TYU8a6Txsf0jGo1LzFF_ygHbAM/s1600/20171129-Keuangan-Desa-Perbedaan-antara-Keuangan-dan-Akuntansi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMcnoZd8zwJjXdMsMYdeoEgJjvP2YfR4dHdGrsmcgUOPNUnts3Huc4B2oG2heXEx95IWtVZz2qxtFumYgSoRH3soBkLuCUYFM5XSFZgXEudcMb5B2k5TYU8a6Txsf0jGo1LzFF_ygHbAM/s1600/20171129-Keuangan-Desa-Perbedaan-antara-Keuangan-dan-Akuntansi.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perbedaan antara Keuangan dan Akuntansi</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Perbedaan antara keuangan dan akuntansi</b> seringkali sukar dipahami. Bahkan individu <a href="https://www.blogger.com/search?q=masalah-pengelolaan-keuangan-desa">keuangan</a> itu sendiri masih kebingungan dengan perbedaan tersebut. Andaikan ada yang memahami atau berpikir bahwa keuangan itu sama saja dengan akuntansi (<i>accounting</i>), itu merupakan kekeliruan. Jika ada yang memahami keuangan itu sama dengan acara di perbankan (<i>banking</i>), itu lebih salah bin keliru lagi. Jika ada yang berpikir keuangan sama dengan kegiatan tabungan-saham-investasi-reksadana-asuransi, malahan itu lebih ngawur lagi. "Lalu yang benarnya?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akuntansi merupakan akuntansi, perbankan merupakan perbankan. Sedangkan tabungan-saham-investasi-reksadana-asuransi, hanya potongan kecil saja dari bidang keuangan. Supaya tidak meluas kemana-mana (dan makin bertambah resah), kita akan fokus di wilayah keuangan dan akuntansi saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><br />
<br />
<h3 style="text-align: justify;">
 <b>Apa itu Keuangan?</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Keuangan merupakan 'seni' menggalang, mengelola dan menghasilkan uang. Jika berbicara mengenai keuangan perusahaan, itu artinya menggalang, mengelola dan mencari uang untuk perusahaan. Jika lingkupnya pribadi, maka keuangan yaitu menggalang, mengelola, dan menghasilkan uang untuk langsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih terasa sulit untuk dipahami? Seperti sudah disebutkan di awal goresan pena, banyak orang yang masih merasa kesulitan dalam memahami perbedaan antara keuangan dan akuntansi, termasuk orang keuangan itu sendiri masih acap kali gamang. Hal tersebut sesungguhnya bisa dimaklumi, karena banyak pelaku di bidang keuangan yang hanya fokus pada tugasnya masing-masing saja. Sehingga hanya orang-orang pada level direktur saja yang memahami betul batasannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk lebih mempermudah dalam memahami apa itu keuangan, definisi keuangan di atas kita uraikan ke dalam uraian sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><b>Menggalang Uang</b> - Di dalam perusahaan, kegiatan keuangan dimulai dari menggalang uang untuk menjalankan perusahaan. Artinya mencari modal. Modal sumbernya mampu dari: santunan (disebut <i>debt</i>) atau penerbitan saham untuk selanjutnya dijual (disebut <i>equity</i>). Pegawai di bagian keuangan terlibat dalam kegiatan ini, antara lain: menganalisa dan menetapkan apakah perusahaan sebaiknya menggunakan modal yang bersumber dari pinjaman, atau menerbitkan saham, atau adonan antara keduanya, untuk lalu ditindaklanjuti sesuai dengan apa yang telah diputuskan. Aktivitas menggalang dana ini tidak hanya dilakukan pada saat perusahaan didirikan untuk pertamakalinya, melainkan juga pada saat perusahaan sudah beroperasi, khususnya pada saat perusahaan membutuhkan perhiasan modal.</li>
<li><b>Mengelola Uang</b> - Aktivitas berikutnya yaitu mengelola uang. Mengelola uang dalam hal ini artinya: mengalokasikan uang yang telah terkumpul untuk kegiatan operasional perusahaan, berapa yang dialokasikan untuk membeli aset (daerah perjuangan, gedung, mesin, instalasi, dll), berapa yang dialokasikan untuk modal kerja, disebut dengan <i>working capital</i> (disimpan dalam kas, dibelanjakan barang persediaan materi baku maupun barang jadi, digunakan untuk membayar tenaga kerja, untuk <i>packing</i>, ekspedisi, dll), berapa yang digunakan untuk biaya administrasi dan pemeliharaan perusahan, dan berapa yang diinvestasikan ke perusahaan lain.</li>
<li><b>Menghasilkan Uang</b> - Setiap badan usaha didirikan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Itu artinya, uang yang telah digalang dan dialokasikan ke dalam aneka macam jenis aset dan kegiatan operasional, dibutuhkan akan kembali (<i>return</i>) dalam jumlah yang lebih besar (keuntungan). Pegawai bab keuangan bertugas untuk memastikan dana yang telah dialokasikan kembali dalam jumlah yang lebih besar, entah itu dengan menjual produk atau menjual jasa, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menghasilkan uang kembali.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya uang yang telah kembali, sebagian mungkin dikembalikan ke pemilik aslinya (membayar derma plus bunga dan setor dividen ke pemegang saham), dan sebagian lagi mungkin diinvetasikan (atau bahasa umumnya 'diputar') kembali ke dalam operasional perusahaan. Bagian keuangan bertugas untuk menganalisa dan memutuskan porsi yang paling sempurna untuk dilaksanakan. Sehingga, akvitas pengalokasian dimulai lagi, lalu menghasilkan uang lagi, terus terpola dari waktu ke waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Masing-masing dari ketiga kegiatan keuangan tersebut terdiri dari 3 fase kegiatan, yaitu:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><b>Mengevaluasi (<i>Assessing</i>)</b> - Termasuk dalam aktivitas ini adalah menginventarisasi dan melaksanakan aneka macam analisa, untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan ketika ini, baik faktor di dalam perusahaan itu sendiri (<i>internal factors</i>) maupun faktor yang ada di luar perusahaan yang besar lengan berkuasa terhadap kelangsungan hidup perusahaan (<i>external factors</i>).</li>
<li><b>Merencanakan (Planning)</b> - Data hasil kegiatan penilaian (<i>assessment</i>) dipergunakan untuk menciptakan perencanaan, termasuk penjadwalan.</li>
<li><b>Melaksanakan (Executing/Acting)</b> - Selanjutnya rencana yang telah dibentuk dan ditetapkan dilaksanakan atau dieksekusi.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dari apa yang telah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi kembali, direncanakan lagi sesuai dengan hasil penilaian, dijalankan lagi, demikian bersiklus terus dari waktu ke waktu, untuk masing-masing tahapan penggalangan, pengaloaksian dan penghasilan uang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari uraian di atas, jelas tergambar bahwa nyaris setiap orang di dalam perusahaan, sebetulnya terlibat dengan hal-hal yang terkait dengan urusan keuangan, baik secara pribadi maupun tidak langsung. Terlibat yang dimaksudkan di sini ialah: melakukan kegiatan yang berimplikasi atau berkontribusi terhadap urusan keuangan. Mulai dari office boy, satpam hingga level administrator.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya saja, ada petugas khusus yang menjadi pelaku utama di bab keuangan yang fungsinya ialah memastikan semua elemen dalam perusahaan melaksanakan acara yang mengarah kepada pencapian tujuan perusahaan, adalah: laba/laba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Lalu, apa itu akuntansi?". Mari kita bahas sedikit mengenai akuntansi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
 Apa itu Akuntansi dan Apa Hubungannya dengan Keuangan?</h3>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mempersingkat, kita akan langsung uraikan apa itu akuntansi sekaligus kaitannya dengan keuangan. Pada dasarnya, akuntansi yaitu kegiatan mengelompokan (<i>classifying</i>), mengukur (<i>measuring</i>), merekam atau mencatat, dalam bahasa teknis akuntansi disebut melakukan 'legalisasi (<i>recognizing</i>)', dan melaporkan (<i>reporting</i>), semua aktivitas keuangan di dalam perusahaan dari awal sampai tamat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita coba ilustrasikan dalam sebuah perkara sederhana:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><b>Saat Penggalangan Uang (pengumpulan modal)</b> - Pada dikala proses penggalangan uang untuk keperluan modal terjadi, pastinya dituangkan ke dalam dokumen-dokumen, entah itu berupa komitmen kredit atau pencetakan lembar saham. Nah pegawai di bab akuntansi menentukan dan memilah dokumen tersebut lalu melaksanakan penghitungan (<i>measuring</i>) berapa dana yang bersumber dari derma (<i>debt</i>) dan berapa yang berasal dari penerbitan dan penjualan saham (<i>equity</i>). Selanjutnya melaksanakan pengesahan (<i>recognizing</i>) yang diwujudkan dengan acara pencatatan ke dalam sistem keuangan (software akuntansi atau MRP) perusahaan. Dan, sewaktu-waktu semua kegiatan dalam fase ini disajikann dalam bentuk laporan.</li>
<li><b>Saat Uang Dialokasikan dan Dipergunakan</b> - Perusahaan beroperasi mempergunakan dana sesuai dengan alokasi anggaran (<i>budget</i>) yang telah dibuat. Proses pengalokasian dilakukan dengan mengeluarkan uang yang ada untuk aneka macam keperluan: untuk pembelian aset, modal kerja, manajemen umum dan pemeliharaan. Uang yang keluar tersebut didokumentasikan (diadministrasikan), kemudian dipilah-pilah, dihitung, dicatat dan dilaporkan oleh bagian akuntansi. Demikian juga aset yang datang kemudian dipergunakan juga didokumentasikan, diklasifikasikan, dihitung, dicatat dan dilaporkan.</li>
<li><b>Saat Menghasilkan Uang</b> - Menghasilkan uang dalam hal ini tentunya bukan berarti mencetak uang. Melainkan mulai dari proses produksi (untuk manufaktur) atau acara pembuatan jasa untuk kemudian dijual kepada konsumen dan pelanggan, hingga terbayar, uang dihasilkan. Semua proses ini juga didokumentasikan, kemudian diukur, dicatat dan dilaporkan oleh bagian akuntansi.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua proses yang dilakukan oleh bab akuntansi inipun berkala, mengikuti siklus keuangan perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak seperti acara di bagian keuangan yang tidak mempergunakan standar tertentu, di bagian akuntansi semua aktivitas dilakukan mengacu kepada standar akuntansi tertentu, sesuai dengan wilayah yurisdiksinya. Misalnya, para akuntan di Indonesia menggunakan PSAK (pernyataan standar akuntansi keuangan) yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia. Untuk tingkat global, para akuntan menggunakan <a href="https://www.blogger.com/search?q=masalah-pengelolaan-keuangan-desa">standar keuangan</a> global, <i>International Accounting Standard</i> (IAS), yang teknis pelaporannya dikala ini menggunakan apa yang disebut dengan International Financial Reporting Standard (IFRS) buatan <i>International Accounting Standard Board</i> (IASB) yang berbasis di London (Inggris).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan standar menjadi sangat krusial di wilayah akuntansi, tidak lain karena adanya banyak pihak yang berkepentingan. Bukan hanya untuk internal manajemen perusahaan itu sendiri, tetapi juga untuk pihak-pihak di luar perusahaan (pemerintah, kreditur dan investor termasuk pemegang saham).   </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga secara keseluruhan, dibandingkan dengan bagian keuangan, terperinci bab akuntansi sifatnya lebih teknis. Itu sebabnya menjadi lebih kompleks dan rumit. ***</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;">                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          </span>  </div>
</div>

Perbedaan Antara Keuangan Dan Akuntansi

Perbedaan antara Keuangan dan Akuntansi Perbedaan antara keuangan dan akuntansi seringkali sukar dipahami. Bahkan individu keuangan ...

+ Read more »

Kapan Perusahaan Perlu Menerapkan Pembukuan Dan Akuntansi?

Kapan Perusahaan Perlu Menerapkan Pembukuan Dan Akuntansi?

Kapan Perusahaan Perlu Menerapkan Pembukuan dan Akuntansi? Akuntansi dan pembukuan, oleh pengusaha kecil, cenderung dianggap sebagai b...

+ Read more »

Menyelami Logika Laporan Keuangan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Menyelami Logika Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi). <a href="https://www.blogger.com/search?q=standar-pelaporan-keuangan-desa">Laporan keuangan</a>, dalam hal ini Neraca dan Laporan Laba Rugi merupakan produk selesai dari proses akuntansi. Dengan membaca laporan keuangan, pihak administrasi, pemilik badan perjuangan, dan siapapun pihak yang berkepentingan, bisa mengetahui kondisi keuangan tubuh perjuangan. Ironinya, dari sekian banyak pihak yang berkentingan terhadap laporan keuangan ini, yang sungguh-sungguh memahami nalar laporan keuangan tidak banyak. Dan itu bisa difahami sebab mereka memang berasal dari banyak sekali kalangan yang berbeda, mungkin malah lebih banyak yang berlatar belakang dari luar akuntansi dan keuangan</strong>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ada orang <i>accounting</i> (yang menciptakan laporan keuangan) yang tidak sungguh-sungguh memahami nalar di balik laporan keuangan, ini hal yang sulit untuk dimengerti. Namun hal tersebut, bukan hal yang mustahil terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Mana mungkin. Bukankah orang-orang accounting memang dididik dan ditempa--sejak di kursi kuliah--untuk sungguh-sungguh menguasai akuntansi?</em>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin ini kenyataan pahit yang harus ditelan, sekaligus tantangan yang harus dijawab oleh rekan-rekan akuntan pendidik (pengajar akuntansi di kampus-kampus) bahwa, apa yang selama ini diajarkan lebih banyak kulit ketimbang isinya. Sehingga output yang dihasilkan ialah anak-anak akuntansi yang bisa menjurnal dan membuat laporan keuangan tetapi tidak sungguh-sungguh memahami nalar atas apa yang mereka buat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jurnal dan laporan keuangan yang mereka hasilkan, secara teknis, benar. Tetapi begitu ada masalah mereka mengalami kesulitan untuk menelusuri darimana sumber masalahnya. Al hasil mereka tidak (belum) bisa memberikan masukan yang diharapkan oleh pihak administrasi badan perjuangan. Lebih parahnya lagi, bahkan untuk sekadar menjelaskan "mengapa mampu demikian?"-pun tidak mampu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Misalnya</strong>:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ol>
<li> Angka pendapatan tinggi, tetapi mengapa Laporan Laba Rugi menandakan angka laba yang sangat kecil? (Tolong jangan buru-buru menjawab "sebab cost-nya tinggi," nanti terjebak sendiri.)</li>
<li>Angka penjualan rendah, tetapi mengapa Laporan Laba Ruginya pertanda angka minus alias rugi? Bukankah bila penjualan rendah berarti aktivitas produksi juga rendah sehingga mestinya tidak rugi?</li>
<li>Penjualan begitu tinggi, Laporan Laba Rugi menandakan angka laba yang signifikan, tetapi mengapa begitu banyak vendor (supplier) yang mengeluhkan keterlambatan pembayaran?</li>
<li>Ekuitas Pemilik mengambarkan peningkatan yang cukup besar, tetapi mengapa tidak ada dividen yang bisa dibagikan kepada pemegang saham?</li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keempat pertanyaan di atas bergotong-royong hanya memerlukan akal <a href="https://www.blogger.com/search?q=standar-pelaporan-keuangan-desa">akuntansi</a> yang sangat sederhana dan lumrah terjadi di hampir semua tubuh perjuangan. Kenyataannya, dikala ditanya pegawai accounting seringkali gelagapan, risikonya tidak bisa menjelaskan dengan baik. Setidaknya, minimal mereka bisa menjelaskan "mengapa bisa terjadi demikian?".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Idealnya, bila mereka memahami logika-logika dibalik sebuah laporan keuangan, mestinya mereka bisa memberi saran dan masukan bagi manajemen mengenai apa yang perlu (atau tak perlu) dilakukan di masa-kala yang akan datang agar dilema yang sama tidak terjadi lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Mengingat kembali abad-kala kuliah dahulu (mampu jadi sekarang sudah jauh lebih baik)</strong>, bahan mata kuliah begitu banyak sementara waktu yang tersedia sangat sempit, "<em>so little time, so many things to do</em>."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mata kuliah '<strong>Akuntansi Dasar</strong>' (<em>Basic Accounting</em>) contohnya. Dengan bahan yang begitu banyak, harus mampu diselesaikan hanya dalam 48 kali pertemuan. Setiap pertemuan selalu dipakai untuk mengejar penyelesaian materi yang isinya memang semuanya bersifat teknikal. Samasekali tidak ada ruang untuk menanamkan pemahaman-pemahaman nalar akuntansi (mulai dari siklus akuntansi, menjurnal hingga menciptakan laporan keuangan).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahwa kematangan nalar bertumbuh seiring dengan pengalaman kerja, BETUL. Bahwa kursi kuliah hanya menawarkan bekal dasar, boleh jadi IYA (terutama untuk universitas non-elite, tanpa AC, tanpa dasi, masih pakai kapur tulis, seperti tempat aku berkuliah dahulu).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="text-decoration: underline;">Di sinilah hasilnya bermuara</span>: TERGANTUNG MASING-MASING INDIVIDU</strong>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tantangan utamanya--terutama bagi kita yang sudah bekerja: <strong><em>Bagimana caranya mengasah kemampuan logika akuntansi diantara himpitan peran rutin sehari-hari yang seolah tak ada habisnya?</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em><br /></em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah semangat dasar yang menjadi latar belakang mengapa '<em>KeuanganDesa.gosip'</em> (KDI) ada, ialah: menjadi kawasan untuk sharing dan diskusi sambil mengasah skill akuntansi (hard maupun soft skill) di sela-sela rutinitas sehari-hari. Pengelola KDI sadar sepenuhnya bahwa keberadaan KDI pastinya masih jauh dari apa yang diharapkan. Tetapi mudah-mudahan mampu menjadi alternatif sekaligus awal yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Melalui tulisan ini, aku pribadi ingin mengajak siapa saja yang tertarik untuk mengksplorasi nalar-nalar di balik sebuah laporan keuangan</strong>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti telah aku sampaikan di awal, produk simpulan dari akuntansi adalah laporan keuangan. Dengan membaca laporan keuangan, mereka yang berkepentingan bisa mengetahui kondisi keuangan badan usaha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><strong>Kondisi apa saja yang bisa dilihat dengan membaca laporan keuangan?</strong></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><strong><br /></strong></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk sungguh-sungguh memahami logikanya, anda harus memposisikan diri sebagai sesorang yang sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi keuangan tubuh usaha. Untuk sementara lupakan status anda saat ini (sebagai pegawai accounting), anggap diri anda yaitu pemilik perjuangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, sebagai pemilik perjuangan, apa yang ingin anda ketahui mengenai kondisi keuangan badan usaha?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya coba menebak-nebak (dengan menggunakan kelaziman). Sebagai pengusaha, minimal anda ingin tahu 2 hal berikut ini:</div>
<h3 style="text-align: justify;">
 <strong>1. Kekayaan Badan Usaha</strong></h3>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaan paling fundamental di wilayah ini yaitu: Apakah badan usaha dalam kondisi baik-baik saja? "Baik-baik saja" dalam hal ini maksudnya: Dapat beroperasi secara lancar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Badan Usaha hanya akan mampu lancar beroperasi kalau:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ul>
<li>Memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari;</li>
<li>Memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, yakni: bisa membayar utang kepada vendor/supplier, bank, dan membayar dividen kepada pemegang saham;</li>
<li>Memiliki persediaan (bahan baku untuk diproduksi atau barang jadi untuk di jual);</li>
<li>Memiliki sarana dan kemudahan yang cukup untuk menunjang kelancaran operasional badan perjuangan.</li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan kata lain, apakah tubuh usaha memiliki "kekayaan" yang cukup untuk bisa beroperasi dengan lancar? Jawaban atas pertanyaan itu ada di NERACA—yang sering juga disebut sebagai "Laporan Posisi Keuangan."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Masih ingat dengan persamaan akuntansi di bawah ini?</strong></div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><strong>Aktiva (asset) = Kewajiban (Liability) + Ekuitas Pemilik (equity)</strong></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Itulah isi utama dari sebuh Neraca. Untuk visualisasi, silahkan lihat contoh necara sederhana di bawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2qps8cF61x8cwh5oTiLrDAxRsYQCysYLgRWLdu2vbm4VfRLCTDmemtPDKpMMrLCofYX7q8wMU93dnkaffcEtu43-1veY4Q63F4jQazy7ItgPmlF78j2-rk5vWUpVUbcEaajJh22Ev0AXx/s1600/20161006-memahami-logika-neraca-001.jpg"><img alt=" dalam hal ini Neraca dan Laporan Laba Rugi merupakan produk akhir dari proses akuntansi Menyelami Logika Laporan Keuangan" height="499" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2qps8cF61x8cwh5oTiLrDAxRsYQCysYLgRWLdu2vbm4VfRLCTDmemtPDKpMMrLCofYX7q8wMU93dnkaffcEtu43-1veY4Q63F4jQazy7ItgPmlF78j2-rk5vWUpVUbcEaajJh22Ev0AXx/s1600/20161006-memahami-logika-neraca-001.jpg" title="Menyelami Logika Laporan Keuangan" width="475" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari teladan Neraca di atas anda sebagai pemilik BUMDES KDI bisa melihat posisi keuangan badan usaha dan memperoleh informasi sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Kekayaan kotor tubuh usaha sama dengan total nilai aktiva (asset)-nya</strong>. Dalam pola ini yaitu 137. Jika dibandingkan dengan total kewajiban (utang) yang sebesar 67, masih ada selisih kekayaan sebesar 70. Selisih yang 70 inilah yang disebut dengan "<strong>Kekayaan Bersih (<em>Net Asset</em> atau <em>Net Worth</em>)</strong>" badan perjuangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sini terperinci tergambar bahwa tubuh perjuangan memiliki kemampuan yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya, dengan perkiraan: kalau semua asset dijual maka semua utang bisa dilunasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kembali ke pola pertanyaan yang saya sampaikan di awal goresan pena: <em><strong>Mestinya tubuh perjuangan bisa memenuhi kewajibannya, tetapi mengapa banyak vendor (supplier) yang mengeluhkan keterlambatan pembayaran?</strong></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><strong><br /></strong></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjawab pertanyaan spesifik seperti ini, perhatian harus diarahkan ke elemen-elemen neraca yang lebih kecil. Pada sisi aktiva nampak akun "Kas" saldonya hanya 10, sementara akun "Utang Dagang" di sisi sisi Kewajiban nampak sebesar 30. Jelas badan perjuangan akan mengalami defisit (kekurangan) kas sebesar 20, sehingga banyak vendor yang mengalami penundaan pembayaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Mengapa terjadi demikian? Bagaimana cara mengatasinya? Apa yang perlu dilakukan oleh administrasi biar kondisi ini tidak terjadi lagi di periode yang akan tiba?</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk Neraca sudah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menjawab semua kemungkinan pertanyaan yang ada. Dengan catatan, anda harus memahami logikanya. Dari total aktiva (asset) sebesar 137, mengapa akun kas nilainya hanya 10, dimana sisanya? Perhatian di alihkan ke elemen-elemen aktiva (asset) lainnya, adalah:</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Piutang = 85</li>
<li style="text-align: justify;">Persediaan = 32</li>
<li style="text-align: justify;">Aktiva Tetap = 10.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Nah tertangkap tangan sudah, asset menumpuk di akun "Piutang" sebesar 85. Sehingga pertanyaan "mengapa"-nya sudah terjawab. Tinggal berpikir bagaimana cara mengatasinya dan cara mencegahnya di waktu yang akan datang. Untuk mengatasinya administrasi badan usaha perlu memfokuskan perhatian pada proses penagihan piutang--mungkin dengan menunjukkan bagian untuk pembayaran lebih awal, jika perlu panggil debt collector bila mengalami kesulitan penagihan. Untuk mencegah supaya tidak terjadi lagi di abad yang akan datang, manajemen perlu mengubah kebijakan kredit--mungkin dibentuk lebih ketat lagi, lebih selektif terhadap pinjaman kredit, termin pembayaran di perpendek, dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, dari Neraca yang sama anda juga bisa melihat bahwa total "Ekuitas Pemilik" meningkat 20. Dari modal awal sebesar 50 sekarang menjadi 70. Mengapa angkanya sama dengan "Kekayaan Bersih" tubuh perjuangan yakni 70, apakah alasannya kebetulan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak. Ini berasal dari persamaan dasar akuntansi: Asset = Kewajiban + Equitas Pemilik. Dengan demikian, maka: Equitas Pemilik = Asset - Kewajiban. Nah bila Kekayaan Bersih = Asset - Kewajiban, Maka otomatis: Kekayaan Bersih = Ekuitas Pemilik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kembali ke pertanyaan di awal tulisan: "<strong>Mengapa ekuitas pemiliki meningkat tetapi tidak ada dividen yang bisa dibagikan kepada pemegang saham</strong>"? (dengan kata lain tubuh perjuangan tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jawabannya kembali ke masalah ketersediaan kas. Badan Usaha tidak memiliki cukup persediaan Kas. Bagaimana mengatasinya? Sama seperti solusi sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih detail mengenai ketersediaan kas dan pengalokasiannya (apakah sudah mirip yang direncanakan, apakah dipergunakan secara efeisien, dan lain sebagainya) bisa dilihat di "Laporan Arus Kas".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laporan Arus Kas, untuk tubuh usaha yang sudah Go Publik (listing di bursa saham) wajib ada. Sedangkan untuk badan usaha non-publik bisa ada bisa tidak. Mengapa boleh ada boleh tidak? Karena "Laporan Arus Kas" hanya merupakan rincian lebih detail dari akun "Kas" di Neraca. Sehingga intinya, nilai akhir dari laporan arus kas sama dengan saldo yang ada pada akun "Kas" di Neraca. (Catatan: Saya akan membahas laporan arus kas secara terpisah (di tulisan lain).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Hal yang tak kalah pentingnya untuk diketahui dari sebuah Neraca</strong> yaitu "Tanggal Neraca" (di bawah goresan pena "NERACA BUMDES KDI"), dalam teladan ini yakni "Per 31 Januari 2012." Artinya: Kekayaan Kotor sebesar 137 dan Kekayaan Bersih sebesar 70 adalah "Kekayaan Badan Usaha" per tanggal 31 Januari 2012. Itu sebabnya mengapa dalam teori akuntansi, Neraca didefinisikan sebagai "Laporan yang menyajikan posisi keuangan tubuh perjuangan pada tanggal tertentu." Di U.S. sana sering disebut dengan "<em>Snapshot of Financial Position</em>."</div>
<h3 style="text-align: justify;">
 <strong>2. Untung atau Rugi</strong></h3>
<div style="text-align: justify;">
Mengetahui berapa besarnya kekayaan tubuh usaha, mengetahui apakah badan perjuangan bisa melunasi utang-utangnya saja, belumlah cukup. Sebagai pengusaha anda juga ingin tahu:</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Apakah bulan/tahun ini anda untung atau rugi? Jika rugi, mengapa?</li>
<li style="text-align: justify;">Apakah operasional badan perjuangan berjalan dengan efisien atau sebaliknya, boros?</li>
<li style="text-align: justify;">Apakah sumber daya tubuh perjuangan lebih banyak dipakai untuk aktivitas yang menghasilkan barang/jasa atau untuk hal-hal di luar itu?</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Semua jawabanya ada di '<strong>Laporan Laba Rugi</strong>.' Untuk visualisasi silahkan lihat contoh Laporan Laba Rugi BUMDES KDI di bawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyJVHWsCxYmfvhxrZaDkEAGqpSlf-_HsT0k5th8E1gq379RHX5yGzaMRw7OBFB1fu5mOpv-QYOPie44uemz38sr_R8YOvltOdZ_BnGS4-fHsigY8cZkk8K0CKnANwuRsV593TCPSnjvHaB/s1600/20161007-Memahami-Logika-Laporan-Laba-Rugi.jpg"><img alt=" dalam hal ini Neraca dan Laporan Laba Rugi merupakan produk akhir dari proses akuntansi Menyelami Logika Laporan Keuangan" height="551" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyJVHWsCxYmfvhxrZaDkEAGqpSlf-_HsT0k5th8E1gq379RHX5yGzaMRw7OBFB1fu5mOpv-QYOPie44uemz38sr_R8YOvltOdZ_BnGS4-fHsigY8cZkk8K0CKnANwuRsV593TCPSnjvHaB/s1600/20161007-Memahami-Logika-Laporan-Laba-Rugi.jpg" title="Menyelami Logika Laporan Keuangan" width="479" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memperhatikan Laporan Laba Rugi di atas, anda mampu melihat dengan terperinci bahwa:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ul>
<li>Pendapatan (Revenue) sebesar 187</li>
<li>Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) sebesar 50</li>
<li>Laba Kotor (Gross Profit) sebesar 137</li>
<li>Biaya-biaya 132</li>
<li>Laba Bersih (Net Profit) sebesar 5</li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Diantara kelima angka-angka di atas, mana yang paling penting bagi anda sebagai pengusaha?</strong> Sudah pasti "<strong>Laba Bersih</strong>". Laba bersih pertanda angka 5. Ini sangat kecil jikalau dibandingkan dengan nilai Revenue anda yang membuktikan angka 187. Dengan kata lain, <em>profit margin</em> anda hanya 3% (=5/187). Kalau begini ceritanya mah mendingan uangnya di taruh di deposito kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu anda tanya orang accounting "<em>Mengapa labanya hanya 5, padahal revenuenya tinggi? Pasti ada yang tidak beres di sini</em>."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin dengan cekatan mereka menjawab "<em>Karena biayanya tinggi, boss</em>."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya iyalah. Revenue tinggi, masuk akal kalau biaya juga tinggi (kecuali yang bikin barang dari golongan jin.) Tidak usah orang manajemen, Mbok Jum warung sebelah juga tahu pendapatan dikurangi biaya sama dengan laba atau rugi. Tapi, bukankah kalau revenue tinggi, biaya tinggi, mestinya laba masih tetap tinggi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, mungkin mereka akan menilik kembali angka-angka di laporan, dibandingkan dengan neraca saldo, dibandingkan dengan buku besar, bahkan bukti transaksi dibandingkan dengan catatan transaksi (jurnal) satu-per-satu. Semua perhitungan diperiksa satu per satu. Beberapa hari lalu mereka kembali dengan balasan "Semua angka sudah aku periksa, alhasil benar dan akurat. Semua jurnal sudah benar, tidak ada transaksi yang tertinggal atau diposting dua kali".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Nah inilah yang aku sebutkan di awal: menguasai teknis akuntansi, hebat menjurnal dan membuat laporan keuangan, tetapi tidak (belum) memahami nalar akuntansi dengan baik</strong>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Andai sudah memahami akal di balik Laporan Keuangan (Laba Rugi dalam hal ini), mereka tidak perlu hingga mengusut transaksi satu-per-satu, bahkan mungkin tidak sampai perlu menilik saldo buku besar. Cukup hanya dengan melihat Laporan secara sepintas (<i>scanning</i>) dari atas kebawah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama anda lihat "Pendapatan (<i>revenue</i>)", kemudian anda bandingkan dengan "Harga Pokok Penjualan", apakah angkanya terlihat logis? Dengan pendapatan sebesar 187, apakah logis jikalau harga pokok penjualannya 50 sehingga laba kotornya menjadi 137? Permasalahan dilokalisir hingga di sini dahulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengetahui logis-atau-tidak logis, bergotong-royong sudah disediakan alat bantu di bawah "Laba Kotor (Gross Profit)" yang disebut dengan "Gross Profit Margin" yang menunjukan angka 73%. Angka ini tidak akan ada di sana bila tidak ada fungsinya. Apa fungsinya? Untuk mengetahui apakah perbandingan antara pendapatan dengan keuntungan kotor. Pertanyaaan selanjutnya: apakah gross profit margin sebesar 73% itu masuk akal? Anda bisa memanggil cost accountant anda, merekalah yang paling tahu berapa besarnya gross profit margin untuk produk yang dijual. Separah-parahnya, anda bisa membandingkan angka 73% ini dengan angka gross profit margin bulan kemudian--kalau perlu, tarik sampai satu tahun ke belakang untuk melihat 'ekspresi dominan'-nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya pribadi, untuk penelusuran cepat, menentukan menggunakan kelaziman dan benchmark. Dari sana saya tahu bahwa untuk jenis perjuangan manufaktur gross profit margin ada di kisaran 25 hingga 50%. Untuk jenis tubuh usaha jasa ada di kisaran 50 sampai 70%. Dan untuk jenis usaha trading (termasuk retail) ada di kisaran 70 sampai 200%.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah bila BUMDES KDI dalam pola ini adalah tubuh usaha manufaktur, maka angka gross profit margin sebesar 73% tergolong tinggi. Sehingga akar masalahnya sudah niscaya tidak ada di antara wilayah revenue hingga harga pokok penjualan. Lalu dimana? Sudah pasti ada di wilayah biaya-biaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya tinggal scanning wilayah akun-akun biaya yang ada di laporan laba rugi. Diantara biaya-biaya tersebut mana yang terlihat tidak wajar? Jika anda punya laporan laba rugi bulan sebelumnya, anda tinggal meletakannya secara bersisian dengan laporan laba rugi Januari 2012 ini, kemudian bandingkan. Dalam pola ini aku tidak buatkan laporan laba rugi bulan sebelumnya sebagai pembanding. Angka yang janggal langsung saja aku beri warna merah, ialah "Biaya Telepon" sebesar 35. Mengapa ini janggal? Bandingkan dengan "Biaya Gaji?"--apakah logis biaya telepon lebih besar dibandingkan biaya gaji dalam sebuah tubuh perjuangan manufaktur? Tidak logis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Bukankah tadi sudah diperiksa oleh orang accounting dan mereka mengatakan semua transaksi sudah diperiksa sampai ke nota-nya dan risikonya akurat?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yup. Jika jurnal dan angka di nota benar, berarti yang salah ialah: ORANG YANG BOROS MENGGUNAKAN TELEPHONE. Biaya telephone nanah begitu besar sudah niscaya ada pemakaian yang luar biasa tinggi di luar kebutuhan badan usaha. Selanjutnya tinggal kirim memo ke HRD untuk pemeriksaan lebih lanjut (siapa yang menelpon pacar berjam-jam setiap hari?). Untuk mencegah semoga tidak tejadi lagi di periode yang akan tiba, mungkin HRD perlu membuat hukum pemakaian telepon. Misalnya: Akses inetrlokal, handphone dan SLI hanya untuk manajer ke atas dengan memakai PIN--sehingga penggunaannya bisa diketahui. Sedangkan untuk staff, jika perlu interlokal, SLI atau handphone harus via operator (front office) dengan approval dari manajer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7047919111593558972#" rel="attachment wp-att-2119" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/memahami-logika-laporan-laba-rugi/index.html" rel="attachment wp-att-2120" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<strong>Logika-logika dasar seperti ini sangat perlu terus diasah, semoga penguasaan akuntansi dan keuangan menjadi semakin matang, sehingga mampu menjalankan fungsi dengan baik, mampu memberi masukan yang bermanfaat bagi tubuh usaha. </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Ini gres sebagian kecil dan masih di permukaan. Semakin dalam menyelam, semakin detail, sudah niscaya semakin banyak pula ragam akal akuntansi yang harus dipelajari. Tentunya ini bukan sesuatu yang mampu dikuasai secara instant. Butuh waktu, kesabaran dan kesungguhan. </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Bagi mereka yang sudah bekerja, dan masih merasa perlu mengasah kemampuan akuntansi melalui pemahaman nalar-logikanya, tidak ada cara selain "<em>Learn as you go</em>." Modal awalnya hanya satu: selalu ingin tau/ingin tahu. Selanjutnya tergantung pada seberapa besar keberanian kita dalam mengikuti naluri rasa ingin tahu itu. </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga sukses!</div>
</div>

Menyelami Logika Laporan Keuangan

Menyelami Logika Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi). Laporan keuangan , dalam hal ini Neraca dan Laporan Laba Rugi merupakan produk s...

+ Read more »

System Requirement Siskeudes

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxLIXty80nk7BSLySqgq0xjiWse0YVY1vNiP80khYXOlnbOXjCNcP2ZjjuY1BEmYU2iDiL9Bi-IMulZSvNbzhW0MhXR0QTIxg5Td6C4ywhimmUTaTVfp2Ckh_ixP0hH_Hi_BKHs8F9Lpw6/s1600/20160523_simda_desa_2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxLIXty80nk7BSLySqgq0xjiWse0YVY1vNiP80khYXOlnbOXjCNcP2ZjjuY1BEmYU2iDiL9Bi-IMulZSvNbzhW0MhXR0QTIxg5Td6C4ywhimmUTaTVfp2Ckh_ixP0hH_Hi_BKHs8F9Lpw6/s1600/20160523_simda_desa_2016.jpg" /></a></div>
<h3 style="text-align: justify;">
 A. OPERATING SYSTEM DAN PERANGKAT KERAS</h3>
<div style="text-align: justify;">
<b>Aplikasi  SISKEUDES</b> (d/h  <b>Simda Desa</b>)  berjalan pada  operating system  Windows dan dapat berjalan dengan baik pada WindowsXP, Windows7 dan Windows8. Sistem operasi komputer selain Windows tidak mampu dipakai untuk implementasi SISKEUDES.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan perangkat keras komputer untuk aplikasi  SISKEUDES  minimal Intel Celeron 1,5Ghz dengan memori RAM 1 Gb dan ruang hardisk kosong yang tersisa minimum 10Gb. Persyaratan ini yakni persyaratan minimum dan kalau disediakan spesifikasi melebihi standar lebih disarankan.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
 <br />B. SETTING KONFIGURASI KOMPUTER</h3>
<div style="text-align: justify;">
Sehubungan dengan adanya kalkulasi perhitungan pada era tertentu dan parameter yang bekerjasama dengan tanggal komputer, setting konfigurasi kalender pada  control panel  windows harus disetting  dengan  format tanggal menurut format yang berlaku di Indonesia yakni “dd/mm/yyyy”. Format kalender komputer yang tidak sesuai menyebabkan error pada ketika preview laporan dan perhitungan tidak akurat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
 C. DATABASE DAN KONEKSI DATA SISKEUDES</h3>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi SISKEUDES ini memakai database Microsoft Access sehingga lebih portable dan mudah diterapkan oleh pengguna aplikasi yang awam sekalipun. Secara teknis transaksi keuangan desa termasuk dalam kelompok skala kecil, sehingga lebih sempurna ditangani secara gampang dengan database  access  ini. Penggunaan aplikasi dengan memakai database  SQLServer  hanya dikhususkan untuk tujuan tertentu atau volume transaksi sudah masuk dalam kategori skala menengah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada inteface koneksi data tersedia 2 pilihan opsi koneksi, via ODBC (Open Database Connectivity) atau Direct Access. Dengan koneksi via ODBC, aplikasi keuangan desa melakukan pembacaan data tidak secara langsung ke  Driver MsAcces  akan tetapi menggunakan mesin ODBC pada sistem operasi windows. Sedangkan  Direct Access pembacaan file langsung dilakukan pada file database yang bersangkutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan opsi koneksi ODBC mengharuskan sistem komputer terinstall Microsoft Jet OleDB 4.0 pada Microsoft Office 2000-2003. Sehingga untuk komputer yang tidak terinstall  Microsoft Office 2003 tidak mampu menggunakan fitur ini. Apabila ingin tetap memakai fitur ini adalah dengan cara menambahkan aplikasi  Microsoft  Office Access 2003 atau menambahkan access database engine.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara teknis penggunaan opsi via ODBC lebih disarankan dan lebih menjamin keamanan data dari kerusakan (corrupt) dan mampu  dipakai pada mode multiuser dengan cara melaksanakan sharing folder database “Data APB Desa2016.mde”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan opsi Direct Access menciptakan aplikasi langsung melakukan pembacaan file pada database keuangan desa. Opsi ini dipakai apabila dalam komputer tidak tersedia Microsoft Jet Oledb4.0 untuk “*.mdb” pada komputer yang hanya terinstall Microsoft Office2007, 2010 atau 2013. Penggunaan opsi ini tidak disarankan karena pada kondisi tertentu, mirip komputer lambat, low memory atau komputer terinfeksi virus dapat menciptakan database rusak atau  corrupts. Penggunaan opsi ini hanya untuk single user atau dengan kata lain hanya untuk komputer PC atau Laptop secara  stand alone (tidak memakai jaringan).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan aplikasi dengan mode OCBC lebih disarankan bila dibandingkan dengan mode Direct Access demi keamanan data. Untuk komputer yang sudah terlanjut terpasang  Microsoft  Office 2007 s.d  2013 supaya menambahkan  Microsoft Office  Access2003 sehingga mampu memakai fitur ODBC.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
 D. PARAMETER DAN TOOLS</h3>
<h4 style="text-align: justify;">
 1. Parameter Pemda</h4>
<div style="text-align: justify;">
Pada parameter data umum pemda terdiri dari dua digit kode provinsi dan dua digit kode kabupaten. Kode provinsi dan aba-aba kabupaten dibakukan sesuai Permendagri Nomor  56 Tahun 2015 ihwal  Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan. Kode provinsi dan kabupaten pada data umum pemda sudah default pada dikala pemberian SML nama pemda. Kode ini juga berlaku sebagai pengunci aplikasi sehingga tidak mampu dipertukarkan antar pemda. Kode ini merupakan kode unik yang nantinya akan dijadikan isyarat untuk kompilasi data nasional yang dikala ini masih dalam tahap pengembangan.</div>
<h4 style="text-align: justify;">
 <br />2. Parameter Kode Kecamatan dan Desa</h4>
<div style="text-align: justify;">
Kode kecamatan dan desa terdiri dari dua digit kode kecamatan dan dua digit arahan desa dengan format “00.00.” Kode kecamatan dan desa yang diregistrasi pada aplikasi  SISKEUDES  didasarkan Permendagri  Nomor  56 Tahun 2015  ihwal  Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan. Kode kecamatan dan desa dimasukkan sesuai dengan urutan yang ada dalam Permendagri tersebut. Data kelurahan tidak perlu dimasukkan dalam aplikasi alasannya adalah secara teknis wilayah kelurahan tidak masuk dalam lingkup aplikasi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
 3. Parameter Rekening APB Desa</h4>
<div style="text-align: justify;">
Kode rekening APB  Desa  terdiri dari 4 level yang terdiri dari : (a) Akun, (b) Kelompok, (c) Jenis dan (d) Obyek. Kode rekening APB  Desa  level 1 s.d 3 sudah dibakukan sesuai dengan Permendagri 113 Tahun 2014 perihal Pengelolaan Keuangan Desa. Sedangkan isyarat rekening APB  Desa  pada level 4 disusun sesuai dengan kebutuhan kawasan/desa  dengan memperhatikan Permendagri  Nomor  113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kode rekening pada level 4 pada aplikasi ialah instruksi rekening default yang disusun berdasarkan modul Bimkon yang diterbitkan Deputi PPKD BPKP. Kode rekening tersebut mampu disesuaikan dengan kebutuhan tempat. Masing-masing Pemda dapat melakukan perubahan rekening tersebut dan dibakukan melalui Peraturan Kepala Daerah yang mengatur ihwal Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan aba-aba rekening per desa pada aplikasi  SISKEUDES  tidak diperbolehkan dan harus dibakukan sama untuk satu pemda tertentu. Pembakuan ini berafiliasi dengan adanya kompilasi data APB  Desa  pada tingkat Kabupaten/Kota yang membutukan denah akun standar rekening APB  Desa. Penambahan instruksi rekening yang tidak dibakukan atau dibentuk secara parsial akan menimbulkan kegagalan perhitungan data pada saat dikompilasi pada tingkat kabupaten/kota. Kode rekening yang tidak terdaftar tidak akan terjumlah pada saat data dikompilasi walaupun dapat di ekspor impor data.  Terkait penyusunan Laporan Kekayaan Milik Desa, terhadap penambahan rekening belanja khususnya belanja modal biar dilakukan Mapping Korolari Aset pada hidangan Parameter. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
 4. Parameter Bidang dan Kegiatan</h4>
<div style="text-align: justify;">
Parameter Bidang dan kegiatan terdiri dari dua digit kode bidang dan dua digit arahan kegiatan dengan format  “00.00.”. Kode bidang diisi dengan dua digit arahan bidang kewenangan yang dilimpahkan ke desa sesuai UU Nomor  6 Tahun 2014. Sesuai undang-undang tersebut, bidang kewenangan yang dilimpahkan ke desa mencakup :</div>
<div style="text-align: justify;">
01  Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa ;</div>
<div style="text-align: justify;">
02  Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa ;</div>
<div style="text-align: justify;">
03  Bidang Pembinaan Kemasyarakatan ;</div>
<div style="text-align: justify;">
04  Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa ; dan</div>
<div style="text-align: justify;">
05  Bidang Tidak Terduga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Parameter aba-aba kegiatan yang boleh dilaksanakan oleh desa dibakukan sesuai dengan yang berlaku di pemerintah tempat yang bersangkutan. Kode aktivitas disusun berdasarkan kebutuhan yang ada, dirumuskan oleh SKPD Teknis yang bekerjasama dengan desa dan dibakukan dalam Peraturan Kepala Daerah yang mengatur mengenai pemikiran pengelolaan keuangan desa atau Peraturan Kepala Daerah yang mengatur mengenai fatwa penyusunan  APB Desa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyusunan daftar acara yang boleh dilaksanakan oleh desa disesuaikan dengan bidang kewenangan dan tetap memperhatikan peraturan yang lebih tinggi, seperti Permendes PDTT, PermenKeu dan Permendagri yang mengatur masalah keuangan desa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
 5. Parameter Kode Sumber Dana</h4>
<div style="text-align: justify;">
Parameter instruksi sumber  dana pada aplikasi  SISKEUDES  terdiri dari tiga digit huruf dengan format “AAA”. Kode  sumber dana  dalam aplikasi yaitu aba-aba baku yang terdiri dari  8  (delapan) sumber  dana yang masuk ke desa atau yang ada di  desa, adalah: (1) PAD  -  Pendapatan Asli Desa (2) ADD  –  Alokasi Dana Desa, (3) DDS  – Dana Desa, (4) PBH –  Penerimaan Bagi Hasil Pajak Retribusi, (5) PBP –  Penerimaan Bantuan Keuangan Provinsi, (6) PBK  –  Penerimaan Bantuan Keuangan Kabupaten, dan (7) SWD - Swadaya, (8) DLL – Dana Lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila ada sumber  dana yang belum diregister ke dalam sistem supaya dimasukkan terlebih dahulu ke isyarat DLL, lalu diinformasikan kepada tim pengembang aplikasi biar mampu dipertimbangkan untuk ditambahkan ke aplikasi SISKEUDES. Sebagai catatan, untuk SiLPA menggunakan sumber dana sesuai asal SiLPA tersebut, contohnya SiLPA yang berasal dari sisa Alokasi Dana Desa maka sumber dananya memakai ADD – Alokasi Dana Desa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
 6. Parameter Standar Satuan Harga</h4>
<div style="text-align: justify;">
Parameter standar satuan harga digunakan untuk rujukan harga satuan pada saat penyusunan RAB. Parameter standar satuan harga ini disusun pada tingkat kabupaten/kota dan dimasukkan ke dalam aplikasi sebelum didistribusikan ke desa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Parameter standar satuan harga bersifat sebagai rujukan dalam arti mampu dipakai sebagai teladan dan tidak dikunci satuan harganya persis seperti yang ada dalam standar. Hal ini mengingat varian dan kondisi geografis lokasi desa yang mungkin menimbulkan harga barang dalam satu area berbeda dengan harga barang pada area lainnya. Operator desa masih dapat mengganti harga satuannya sesaat sebelum data disimpan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilihan harga satuan sesuai standar disediakan dalam bentuk tombol SBU pada form entrian RAB. Fitur ini dapat dinon aktifkan melalui menu Tools  -  Setting Otomasi. Bila tidak dipergunakan eksekutif kabupaten/kota semoga mematikan fitur ini sehingga tidak membingungkan petugas operator desa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
 7. Parameter Belanja Operasional</h4>
<div style="text-align: justify;">
Parameter mapping belanja operasional dipakai untuk meregister acara yang masuk dalam kelompok belanja operasional  sebagaimana dimaksud dalam PP 43 Tahun 2014 jo PP 47 Tahun 2015 pasal 100 karakter b. Kegiatan yang diregister dalam parameter ini akan dikelompokkan sebagai belanja operasional dan dihitung porsinya dari total APB Desa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi tidak melakukan penguncian posting data APB Desa  apabila terjadi pelampuan belanja operasional diatas 30% sebagaimana dimaksud dalam PP 43 Tahun 2014 jo PP 47 Tahun 2015 Pasal 100. Aplikasi hanya memberikan informasi terjadi pelampuan porsi belanja operasional APB Desa > 30% pada dikala akan diposting. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
 8. Parameter Mapping Korolari</h4>
<div style="text-align: justify;">
Parameter korolari digunakan untuk mencatat kapitalisasi belanja modal ke dalam aset secara otomatis. Kode rekening belanja modal yang menghasilkan aset secara otomatis akan menambah nilai aset pada laporan kekayaan milik desa.  Jika ada penambahan kode rekening Belanja Modal maka lakukan mapping Korolari secara manual sesuai jenis aset tetap yang akan dihasilkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
 9. Parameter Rekening Kas Desa</h4>
<div style="text-align: justify;">
Parameter rekening kas desa digunakan untuk meregistrasi nomor rekening dan nama bank dimana uang kas desa ditempatkan. Sesuai dengan kebijakan single account, hanya satu rekening bank yang mampu diregistrasi dalam aplikasi SISKEUDES. Jika desa mempunyai lebih dari satu rekening maka hanya satu rekening kas yang diakui sebagai rekening kas desa, sedangkan rekening lainnya dianggap sebagai rekening temporer atau rekening penampungan sementara. ***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>

System Requirement Siskeudes

A. OPERATING SYSTEM DAN PERANGKAT KERAS Aplikasi SISKEUDES (d/h Simda Desa ) berjalan pada operating system Windows dan dapat ...

+ Read more »

Persamaan Akuntansi Dan Kode Akun

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEkrOX6bRx9imlwYNDzzGVjd3zkqviPZVEfow51KLJ_18WdfgbPXMYi5oyAzfYZePkcPBugrw5_r-TcN4EYQJlQH11VR7HXflK0-ns1wqWGyr_It_REvtIcuMDcl8XYm2uxVxKJ7ZEsC-Y/s1600/20160107_akuntansi_desa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEkrOX6bRx9imlwYNDzzGVjd3zkqviPZVEfow51KLJ_18WdfgbPXMYi5oyAzfYZePkcPBugrw5_r-TcN4EYQJlQH11VR7HXflK0-ns1wqWGyr_It_REvtIcuMDcl8XYm2uxVxKJ7ZEsC-Y/s1600/20160107_akuntansi_desa.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Akuntansi yakni suatu acara dalam mencatat data keuangan sehingga menjadi sebuah informasi yang berkhasiat bagi pemakainya.</div>
<h2 style="text-align: justify;">
 Persamaan Akuntansi</h2>
<div style="text-align: justify;">
Persamaan dalam akuntansi merupakan gambaran antara elemen-elemen dalam sebuah laporan keuangan yang saling bekerjasama. Terdapat 5 (lima) elemen pokok dalam laporan  keuangan Desa, yaitu Aset, Kewajiban, Pendapatan, Belanja, dan Kekayaan Bersih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan gampang melakukan pencatatan transaksi kalau kita memahami persamaan akuntansi yang mampu dijelaskan sebagai berikut:</div>
<h3 style="text-align: justify;">
 <b>Persamaan Dasar Akuntansi</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Persamaan akuntansi dasar ini sangat sederhana dengan mengambil 3 (tiga) elemen pokok dalam laporan keuangan, yakni <b>aset</b>, <b>kewajiban</b>,  dan <b>kekayaan bersih</b>, maka didapat rumusan persamaan akuntansinya sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: lime; font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Aset</span><span style="color: red; font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"> = </span><span style="color: magenta; font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Kewajiban</span><span style="color: red; font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"> + </span><span style="color: orange; font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Kekayaan Bersih</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
 Persamaan Akuntansi yang Diperluas</h3>
<div style="text-align: justify;">
Persamaan akuntansi yang diperluas dari persamaan akuntansi dasar ini memiliki 2 (dua) rumus yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b><span style="color: lime;">Aset</span><span style="color: red;"> + </span><span style="color: #660000;">Belanja</span><span style="color: red;"> = </span><span style="color: magenta;">Kewajiban</span><span style="color: red;"> + </span><span style="color: orange;">Kekayaan Bersih</span><span style="color: red;"> + </span><span style="background-color: white; color: #073763;">Pendapatan</span><span style="color: red;"> +/- </span><span style="color: #274e13;">Pembiayaan Netto</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
atau</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b><span style="color: lime;">Aset</span><span style="color: red;"> = </span><span style="color: magenta;">Kewajiban</span><span style="color: red;"> + </span><span style="color: orange;">Kekayaan Bersih</span><span style="color: red;"> + (</span><span style="color: #073763;">Pendapatan</span><span style="color: red;"> – </span><span style="color: #660000;">Belanja</span><span style="color: red;">) +/- </span><span style="color: #274e13;">Pembiayaan Netto</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Unsur-unsur yang ada pada laporan keuangan desa dapat dijelaskan sebagai berikut :</div>
<h4 style="text-align: justify;">
 a. Aset</h4>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki sebagai akhir dari kejadian kurun kemudian dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan dapat diperoleh serta mampu diukur dengan satuan uang. Aset mampu dikelompokkan dalam:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1). <i><b>Aset Lancar</b></i>, adalah aset yang dalam periode waktu tertentu (tidak lebih dari satu tahun) dapat dicairkan menjadi uang kas atau menjadi bentuk aset lainnya. Misalnya Kas, Piutang, Persediaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2) <b><i>Aset Tidak Lancar</i></b>, yaitu aset yang mempunyai nilai hemat lebih dari satu tahun. Misalnya Investasi Permanen, Aset Tetap, Dana Cadangan, Aset Tidak Lancar Lainnya. </div>
<h4 style="text-align: justify;">
 b. Kewajiban</h4>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan utang yang timbul dari kejadian kala lalu yang penyelesaiannya menjadikan pedoman keluar sumber dayae konomi yang dimiliki. Kewajiban ini mampu berupa Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Misalnya Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Pemotongan Pajak, Utang Cicilan Pinjaman, Pinjaman Jangka Panjang.</div>
<h4 style="text-align: justify;">
 c. Kekayaan Bersih</h4>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan selisih antara aset yang dimiliki desa dengan kewajiban yang harus dipenuhi desa hingga dengan tanggal 31 Desember suatu tahun.</div>
<h4 style="text-align: justify;">
 d. Pendapatan</h4>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan penerimaaan yang akan menambah Saldo Anggaran Lebih dalam abad tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah Desa, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah desa.</div>
<h4 style="text-align: justify;">
 e. Belanja</h4>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan semua pengeluaran oleh Bendahara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah desa.</div>
<h4 style="text-align: justify;">
 f. Pembiayaan</h4>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak besar lengan berkuasa pada kekayaan higienis entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima  kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.</div>
<h2 style="text-align: justify;">
 Kode Akun</h2>
<div style="text-align: justify;">
Kode akun yaitu suatu penamaan/penomoran yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan pos atau rekening transaksi. Setiap jenis pos dalam satu sistem akuntansi harus mempunyai isyarat atau nomor yang dapat dibedakan sesuai dengan kelompoknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kode akun mempunyai karakteristik sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><b><i>Luwes</i></b>, gampang disisipkan jika terdapat penambahan akun gres.</li>
<li><b><i>Sederhana</i></b>, sesuai dengan tujuan akun, namun mudah dimengerti.</li>
<li><b><i>Unik</i></b>, setiap akun memiliki aba-aba masing-masing dan unik.</li>
<li><b><i>Sistematik</i></b>, penempatan atau urutan akun sesuai dengan akun utama.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kode akun yang akan dipakai dalam pencatatan keuangan pemerintahan desa  sebaiknya  ditetapkan seragam, sehingga laporan keuangan Desa mampu saling diperbandingkan. Bahkan seandainya diharapkan, akan memudahkan dalam melaksanakan kompilasi <a href="http://ciburial.desa.id/?s=keuangan+desa" target="_blank">laporan keuangan seluruh Desa</a> yang ada pada suatu Kabupaten/Desa. ***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>

Persamaan Akuntansi Dan Kode Akun

Akuntansi yakni suatu acara dalam mencatat data keuangan sehingga menjadi sebuah informasi yang berkhasiat bagi pemakainya. Persamaan...

+ Read more »

Penyaluaran Dana Desa Lamban Alasannya Birokrasi

Penyaluaran Dana Desa Lamban Alasannya Birokrasi

Kegiatan P embangunan Infrastruktur Desa di Desa Ciburial Kec. Cimenyan Kab. Bandung Jawa Barat. Ada banyak hambatan yang dihadapi dal...

+ Read more »

Manajemen Dana Desa

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEBrQNWCP_j079bweW-yzhKhfFGtJT7nYr99oXHtce9enztv9qLo5QZer4TLfPgmppUa_vdDld9ZLDOQP4IzvMJW1l1Lj365_07y-enhixPioq0XQmPmVtBiiaLwPW5VwmON1nSzelM8VC/s1600/20151128_simda_keuangan_desa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEBrQNWCP_j079bweW-yzhKhfFGtJT7nYr99oXHtce9enztv9qLo5QZer4TLfPgmppUa_vdDld9ZLDOQP4IzvMJW1l1Lj365_07y-enhixPioq0XQmPmVtBiiaLwPW5VwmON1nSzelM8VC/s1600/20151128_simda_keuangan_desa.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dana Desa</b> harus dikelola dengan transparan dan akuntabel. Kepala desa mesti mempunyai kemampuan menyusun kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan bahkan indikator tercapainya acara pembangunan tersebut. <br />
<br />
Perangkat desa sebagai pembantu kepala desa harus memahami sistem pembayaran, sistem akuntansi, dan pelaporan sesuai dengan peraturan perundang-usul yang berlaku sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik. <br />
<br />
Seluruh komponen masyarakat dan pemerintah harus bersinergi agar acara pembangunan desa melalui dana desa berhasil. Akademisi dari banyak sekali perguruan tinggi tinggi bisa berperan aktif memperlihatkan pendidikan dan training pada perangkat desa. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengabdian Masyarakat yang biasa dilakukan oleh Perguruan Tinggi setiap tahun mampu menjadi salah satu wadah komunikasi dan training pemanfaatan dana desa secara efektif dan efisien. Termasuk pula bagaimana administrasi, akuntansi dan pelaporannya. Para perangkat desa juga harus didorong aktif untuk belajar. Dimulai dari pemetaan kondisi desa, baik kondisi geografis maupun sosial ekonomi. Dilanjutkan dengan pemetaan permasalahan yang dihadapi desa dan potensi desa.<br />
<br />
Berangkat dari pemahaman atas kondisi riil setempat itulah kemudian dimusyawarahkan bagaimana program-program desa tidak salah kawasan dan salah manajemen. Masyarakat diperlukan terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian aktivitas pembangunan desa.<br />
<br />
Apabila pemerintah kabupaten/kota mengalami keterbatasan sumber daya insan, mampu dibantu oleh akademisi atau dari profesional. Selain itu Kementerian Desa dan pemerintah kabupaten/kota harus membangun kemitraan dengan organisasi-organisasi masyarakat sipil di tingkat lokal dan nasional yang selama ini sudah berpengalaman melakukan pendampingan dalam memperkuat pemerintahan desa di bidang perencanaan aktivitas, akuntansi dan pelaporan, administrasi risiko, serta pencegahan korupsi.<br />
<br />
Pendampingan ini hendaknya dilakukan terus menerus. Bukan hanya di tahun pertama, mengingat perangkat desa mampu silih berganti mirip halnya struktur pemerintahan pada umumnya. Badan Permusyawaratan Desa mampu menjadi pengawas pada perencanaan dan pelaksanaan agenda desa yang dibiayai dari dana desa tersebut untuk membuat “check and balance”.<br />
<br />
Ada anggapan sebagian kalangan bahwa dana pertolongan desa seperti durian runtuh. Hal itu justru berbahaya karena ada potensi ancaman korupsi di dalamnya. Menyadari hal itu, Wakil Ketua KPK bidang Pencegahan, Adnan Pandu Praja menyatakan pihaknya siap melaksanakan antisipasi. Caranya, kata Adnan, KPK akan menyurati seluruh pegawapemerintah desa di Indonesia untuk mengingatkan agar alokasi dana desa semoga dimanfaatkan dengan benar dan tidak melanggar hukum, apalagi korupsi. Surat yang akan dikirim KPK adalah bentuk peringatan dini atau early warning system agar aparat desa tidak terjerat korupsi. Aparat desa perlu diperingatkan karena KPK menerima informasi sumber daya insan di desa belum siap mendapatkan dana sebesar itu. KPK mencatat ada sekitar 73 ribu desa yang akan menerima alokasi dana itu (www.hukumonline.com).<br />
<br />
Sebelumnya, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar telah meminta KPK untuk mengawasi program dana pertolongan desa. Kementrian PDT menyatakan siap berhubungan dengan KPK untuk melaksanakan pengawasan.<br />
<br />
Proses pengadaan barang/jasa yang didanai oleh dana desa ini hendaknya transparan dan mengikuti proses pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk mencegah mark up pengadaan, hendaknya menggunakan standard biaya umum/ khusus yang diterbitkan melalui peraturan Menteri Keuangan. Jika tidak ada hendaknya pemerintahan desa mengusulkannya dalam rencana anggaran biaya kegiatan dengan persetujuan Badan Permusyaratan Desa lalu disampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk disetujui.<br />
<br />
Dana Desa terlihat memiliki potensi luar biasa dalam upaya mempercepat pertumbuhan dan pembangunan Desa dalam rangka mengatasi berbagai problem yang selama ini ada. Namun bagaimana menjaga supaya pemanfaatan tersebut tetap di koridor yang dibutuhkan menjadi PR bersama seluruh elemen bangsa di Indonesia. Harapannya, dengan anggaran yang meningkat maka desa mampu membuatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk itu perlu ada pembelajaran dan proses penerapan yang sempurna, baik dari segi waktu maupun dari sumberdaya. Hasil tamat dari program ini berupa desa yang berkualitas tentu menjadi input yang bermanfaat baik bagi desa itu sendiri maupun bagi tempat lainnya. ***</div>
</div>

Manajemen Dana Desa

Dana Desa harus dikelola dengan transparan dan akuntabel. Kepala desa mesti mempunyai kemampuan menyusun kegiatan pembangunan mulai dar...

+ Read more »

Pelaporan Dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Desa

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Pelaporan dan Pertanggungjawaban</b> adalah babakan terakhir dalam siklus <b>Pengelolaan Keuangan Desa</b>. Hal-hal pokok yang perlu dipahami berkenaan dengan Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Desa ini meliputi: pengertian dan makna laporan pertanggungjawaban, tahap, mekanisme, dan tatacara penyampaian laporan pertanggungjawaban. Selain itu perlu dihayati bahwa pada hakikatnya laporan pertanggungjawaban <b>Pengelolaan Keuangan Desa</b> adalah pemenuhan tanggungjawab kepada masyarakat/rakyat desa atas pengelolaan uang dan kepentingan rakyat oleh Pemerintah Desa.<br />
<br />
Pelaporan merupakan salah satu mekanisme untuk mewujudkan dan menjamin akuntabiltas pengelolaan keuangan desa, sebagaimana ditegaskan dalam asas <b>Pengelolaan Keuangan Desa</b> (Asas Akuntabel). Hakikat dari pelaporan ini ialah <b>Pengelolaan Keuangan Desa</b> mampu dipertanggungjawabkan dari banyak sekali aspek: hukum, manajemen, maupun watak. Dengan demikian, pelaporan pengelolaan keuangan desa menjadi kewajiban Pemerintah Desa sebagai bab tak terpisahkan dari penyelengaraan pemerintahan desa.</div>
<h2>
 Fungsi Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Desa</h2>
<div style="text-align: justify;">
Pelaporan sebagai salah satu alat pengendalian untuk:</div>
<ul>
<li>Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan, dan</li>
<li>Mengevaluasi banyak sekali aspek (kendala, masalah, faktor-faktor besar lengan berkuasa, keberhasilan, dan sebagainya) terkait pelaksaan aktivitas</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2>
 Prinsip Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Desa</h2>
<div style="text-align: justify;">
Hal-hal penting atau prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pelaporan ini, antara lain:</div>
<ul>
<li>Menyajikan info data yang valid, akurat dan terkini.</li>
<li>Sistematis (mengikuti kerangka pikir logis).</li>
<li>Ringkas dan terperinci.</li>
<li>Tepat waktu sesuai kerangka waktu yang telah ditetapkan dalam Permendagri.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h2>
 Tahap, dan Prosedur Penyampaian Laporan</h2>
<div style="text-align: justify;">
Pelaporan yang dimaksud dalam <b>Pengelolaan Keuangan Desa</b> yakni penyampaian laporan realisasi/pelaksanaan APBDesa secara tertulis oleh Kepala Desa (Pemerintah Desa) kepada Bupati/Walikota sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-ajakan yang dipilah dalam dua tahap:</div>
<ul>
<li>Laporan Semester Pertama disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota paling lambat pada simpulan bulan Juli tahun berjalan.</li>
<li>Laporan Semester Kedua/Laporan Akhir disampaiakan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota paling lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ_qa0cj66rakfBbTBSrBaqmMTouQcC0NbsgsEymVMfNB5BqfiH8KPMYV0KPCB8LLgbRdrejiw-f0dDGT-2D8c3Vo5PAB1N0r2EThCELZ_PIZZqYLBQ6mWBN7kc-womHBEeFvVL55jcmN3/s1600/20151130_Diagram-Alur-%2528Flow-Chart%2529-Pelaporan_Keuangan_Desa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ_qa0cj66rakfBbTBSrBaqmMTouQcC0NbsgsEymVMfNB5BqfiH8KPMYV0KPCB8LLgbRdrejiw-f0dDGT-2D8c3Vo5PAB1N0r2EThCELZ_PIZZqYLBQ6mWBN7kc-womHBEeFvVL55jcmN3/s1600/20151130_Diagram-Alur-%2528Flow-Chart%2529-Pelaporan_Keuangan_Desa.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Diagram Alir/Alur (Flow Chart) Pelaporan Keuangan Desa</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<h2>
 Dokumen Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Desa</h2>
<div style="text-align: justify;">
Dokumen laporan yang disampaikan yaitu</div>
<ol>
<li>Form Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa Semester I, untuk Laporan Semester I</li>
<li>Form Realisasi Laporan Akhir, Untuk laporan akhir</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2>
 Laporan Pertanggungjawaban</h2>
<div style="text-align: justify;">
<b>Laporan Pertanggungjawaban</b> ini intinya ialah laporan realisasi pelaksanaan APBDesa yang disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota setelah tahun anggaran berakhir pada 31 Desember setiap tahun. Laporan pertanggungjawaban ini harus dilakukan oleh Kepala Desa paling lambat pada tamat bulan Januari tahun berikutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Laporan Pertanggungjawaban ini ditetapkan dengan Peraturan Desa dengan menyertakan lampiran:</div>
<ol>
<li>Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa sesuai Form yang ditetapkan,</li>
<li>Laporan Kekayaan Milik Desa, dan</li>
<li>Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang masuk ke Desa.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2>
 Pertanggungjawaban Kepada Masyarakat</h2>
<div style="text-align: justify;">
Sejalan dengan prinsip transparansi, akuntabel, dan partisipatif yang merupakan ciri dasar tata kelola pemerintahan yang baik (<i>Good Governance</i>), maka pertanggungjawaban tidak hanya disampaikan kepada pemerintah yang berwenang, tetapi juga harus disampaikan kepada masyarakat, baik eksklusif maupun tidak pribadi.<br />
<br />
Secara eksklusif, pertanggungjawaban kepada masyarakat mampu disampaikan melalui Musyawarah Desa sebagai lembaga untuk membahas hal-hal strategis, yang dihadiri BPD dan unsur-unsur masyarakat lainnya. Selain itu, laporan pertanggungjawaban juga dapat disebarluaskan melalui banyak sekali sarana komunikasi dan info: papan Informasi Desa, website resmi pemerintah kabupaten atau bahkan desa.</div>
<h2>
 Penyampaian Informasi Laporan Kepada Masyarakat</h2>
<div style="text-align: justify;">
Ditegaskan dalam asas pengelolaan keuangan adanya asas partisipatif. Hal itu berarti dalam pengelolaan keuangan desa harus dibuka ruang yang luas bagi peran aktif masyarakat. Sejauh yang ditetapkan dalam Permendagri, Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban realisasi/pelaksanaan APBDesa wajib diinformasikan secara tertulis kepada masyarakat dengan menggunakan media yang mudah diakses oleh masyarakat. <br />
<br />
Maksud pokok dari penginformasian itu yaitu supaya seluas mungkin masyarakat yang mengetahui banyak sekali hal terkait dengan kebijakan dan realisasi pelaksanaan APBDesa. Dengan demikian, masyarakat dapat menawarkan masukan, saran, koreksi terhadap pemerintah desa, baik yang berkenaan dengan APBDesa yang telah maupun yang akan dilaksanakan.</div>
<h2>
 Mewujudkan Asas PKD dalam Kegiatan Pelaporan dan Pertanggungjawaban</h2>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana telah dinyatakan di atas bahwa <b>hakikat Pelaporan dan Pertanggungjawaban</b> adalah <b>Pengelolaan Keuangan Desa</b> dapat dipertanggungjawabkan dari aneka macam aspek: aturan, manajemen, maupun budbahasa. Hal itu mampu dipenuhi apabila azas-azas Pengelolaan Keuangan Desa diwujudkan secara baik dan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[Tabel Mewujudkan Asas PKD dalam Kegiatan Pelaporan dan Pertanggungjawaban] </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>

Pelaporan Dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Desa

Pelaporan dan Pertanggungjawaban adalah babakan terakhir dalam siklus Pengelolaan Keuangan Desa . Hal-hal pokok yang perlu dipahami berke...

+ Read more »

Pemerintah Desa

Siskeudes : Administrasi Data User

Program Sabilulungan Pemberdayaan Masyarakat (Pspm) Raksa Desa

Perbedaan Antara Keuangan Dan Akuntansi

Kapan Perusahaan Perlu Menerapkan Pembukuan Dan Akuntansi?

Menyelami Logika Laporan Keuangan

System Requirement Siskeudes

Persamaan Akuntansi Dan Kode Akun

Penyaluaran Dana Desa Lamban Alasannya Birokrasi

Manajemen Dana Desa

Pelaporan Dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Desa

Laporkan Penyalahgunaan

Mengenai Saya