Kapan Perusahaan Perlu Menerapkan Pembukuan dan Akuntansi? |
Akuntansi dan pembukuan, oleh pengusaha kecil, cenderung dianggap sebagai beban, sesuatu yang merepotkan--sehingga tidak banyak perjuangan kecil yang mau menerapkan keduanya secara serius. Pengusaha kecil baru menyadari pentingnya menerapkan pembukuan dan akuntansi sesudah mereka mengalami problem keuangan.
Jika diterapkan secara serius, bisa dijamin: beban gaji untuk pegawai bookkeeper/accounting atau fee untuk konsultan, sangat kecil jika dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari proses pembukuan dan akuntansi yang diterapkan. Kerepotan yang ditimbulkan akibat proses pembukuan dan akuntansi, tidak seberapa kalau dibandingkan dengan kerepotan yang timbul bila tidak menerapkan.
Bagaimanapun juga, khususnya kepada perusahaan kecil (UKM), aku tidak pernah memaksa mereka untuk menerapkan pembukuan dan akuntansi. Keputusan antara menerapkan-atau-tidak, yaitu ‘trade-off’ untuk dipilih antara:
- Repotnya menerapkan pembukuan-akuntansi serta beban yang ditimbulkannya; dengan
- Potensi manfaat yang akan diperoleh.
Makara, kapan suatu perusahaan perlu menerapkan pembukuan dan akuntansi?
Suatu perusahaan belum perlu menerapkan pembukuan dan akuntansi, kalau Pengusaha (Pelaku Usaha atau pengelolanya) BISA MENGETAHUI SECARA PERSIS TANPA MENGALAMI KESULITAN dan pemerintah/pihak otoritas lainnya belum mewajibkan, hal-hal sebagai berikut:
- berapa laba/kerugian perusahaan;
- berapa profit margin perusahaan;
- berapa penjualan hari ini, ahad ini, bulan ini;
- produk mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan;
- channel pemasaran mana yang efektif dan mana yang tidak;
- berapa biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead dan biaya umum lainnya;
- kegiatan mana yang efisien dan mana yang boros;
- berapa saldo kas hari ini, ahad ini, bulan ini;
- dari mana dan kemana kas mengalir;
- siapa saja pelanggan yang belum bayar, berapa piutang (tagihan) ke pelanggan hari ini, minggu ini, bulan ini dan kapan jatuh temponya;
- berapa persediaan hari ini, ahad ini, bulan ini;
- persediaan mana yang lancar dan mana yang ngendon di gudang berbulan-bulan;
- siapa saja supplier yang belum dibayar, berapa utang ke supplier hari ini, ahad ini, bulan ini dan kapan jatuh temponya;
- berapa saldo utang bank dan kreditur lainnya dan kapan jatuh temponya;
- berapa kewajiban pajak yang timbul hari ini, atas obyek apa, dan kapan harus dibayar.
Beberapa Catatan Penting
Salah-satu alasan mengapa pengusaha kecil enggan merekrut bookkeeper (terlebih-lebih akuntan) adalah alasannya adalah mereka menemukan kenyataan bahwa: belum banyak pegawai accounting yang bisa menjalankan fungsinya dengan penuh. Sebagian besar hanya hingga pada proses pencatatan dan penyusunan laporan keuangan, belum sampai melakukan analisa yang bisa dijadikan bahan pengambilan keputusan.Semoga kedepannya semakin banyak pegawai accounting yang bisa menjalankan fungsinya dengan lebih penuh, sehingga pengusaha tidak merasa sia-sia. Dengan terus memperdalam ilmu akuntansi dan mencar ilmu mengenai proses suatu perjuangan (bisnis), aku optimis semua orang accounting (management dan public accountant), BISA. Selamat berkarya. ***
Itu sebabnya, banyak pengusaha kecil yang menganggap MANFAAT yang diperoleh dari menerapkan pembukuan dan akuntansi BELUM SEBANDING dengan BIAYA dan KEREPOTAN yang ditimbulkan.