Pengolahan Paska Panen Bisnis Bumdes Yang Mengutungkan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <span sans-serif="" verdana="">Pada umumnya hasil pertanian yang ada di desa -desa masih dijual dalam bentuk hasil, belum dalam bentuk olahan hasil pertanian. Padahal, bila hasil pertanian bisa di inovasikan dapat meningkatkan ekonomi desa dan juga nilai sosial bagi masyarakat desa.</span><br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv1wBteD4tYGsEqNIJbY3nWfXpnAEugno2mmDHsRRIzz-F26iL1uZE3Mb81duUb_AlEJrkhOnR78fyR9XeT8KstTlVb_LyzOrrSE5BJadQ1mbeZrfiBoBdi4_aV0_r_5zHgyOjN-Z5xH4/s1600/beras+produk+bumdes.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="800" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv1wBteD4tYGsEqNIJbY3nWfXpnAEugno2mmDHsRRIzz-F26iL1uZE3Mb81duUb_AlEJrkhOnR78fyR9XeT8KstTlVb_LyzOrrSE5BJadQ1mbeZrfiBoBdi4_aV0_r_5zHgyOjN-Z5xH4/s640/beras+produk+bumdes.png" width="640" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span arial="" font-size:="" helvetica="" neue="" sans-serif="" small=""><i>Foto: gemari.id</i></span></td></tr> </tbody></table> <span sans-serif="" verdana="">Nilai ekonomi yang dimaksud yaitu akan meningkatkan pendapatan asli desa, sedangkan nilai sosial tersedianya kesempatan kerja baru di perdesaan. </span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Hal ini tentu selaras dengan acara pengentasan kemiskinan di desa yang dicanangkan oleh pemerintah.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Karena itu, pengolahan paska panen hasil pertanian merupakan sebuah kegiatan bisnis bumdes yang sangat menjanjikan.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Kalau dulu penanganan paska panen secara umum dilakukan dengan cara-cara tradisional dan dengan penggunaan alat yang sederhana. </span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Sekarang pengolahan hasil paska panen sangat gampang dilakukan, sebab sudah didukung dengan teknologi</span><span sans-serif="" verdana=""> sempurna guna sehingga mutu produk yang dihasilkan akan semakin baik.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Beberapa laba dan manfaat yang diperoleh dari pengolahan paska panen antara lain:</span><br /> <div> <div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><b><span sans-serif="" verdana="">1. Memperpanjang waktu dan jumlah persediaan pangan</span></b></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana="">Bahan mentah yang diawetkan tentu dapat disimpan usang, oleh alasannya adalah itu mampu menjadi cadangan bahan pangan untuk kedepannya kalau terjadi kriris bahan pengan mentah. Contohnya ikan asin.</span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><b><span sans-serif="" verdana="">2. Memudahkan penyimpanan dan distrubusi</span></b></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana="">Semua materi pangan yang diolah mampu dengan mudah disimpan dan dikirim ke daerah lain. Manfaatnya, materi pangan yang dihasilkan tidak akan bau sebelum hingga di tujuan. Contohnya masakan kalengan.</span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><b><span sans-serif="" verdana="">3. Meningkatkan nilai tambah ekonomi dan sosial</span></b></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana="">Bandingkan, lebih mahal mana dikala kita membeli sayur di supermarket dengan pasar tradisional? tentu lebih mahal di supermarket, padahal sayurnya sama. Namun, mampu dilihat bahwa sayur disupermarket rata rata diberi sentuhan plastik warp dan diletakkan di lemari pendingin sehingga sayur akan terlihat segar, selain itu sayur-sayur tersebut juga dipisah menurut ukuran maupun warna sehingga memudahkan pembeli. </span></span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Di banyak pasar tradisional, hal itu tidak berlaku. Padahal, sedikit sentuhan dapat meningkatkan nilai jual yang begitu tinggi. Contohnya pemberian kemasan pada produk. </span><span sans-serif="" verdana="">Selain itu, juga dapat menambah nilai sosial yakni ketersediaan lowongan pekerjaan.</span></span><br /> <b style="font-family: verdana, sans-serif;"><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></b> <b style="font-family: verdana, sans-serif;"><span sans-serif="" verdana="">4. Mengurangi tingkat kerugian</span></b><br /> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hal ini jelas. Misalkan saja, tomat yang harganya jatuh dipasaran sebab panen besar besaran mampu sangat merugikan petani, tapi jikalau tomat tersebut diolah jadi saus tomat, maka tidak ada kata rugi. </span></div> </div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Oleh sebab itu, sebelum melakukan usaha ini tentu saja para pengurus bumdes harus dibekali dengan ketrampilan perihal cara mengolah materi pangan agar produk yang dihasil berkwalitas baik.</span></span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span><span sans-serif="" verdana="">Peningkatan sumber daya insan (SDM) di desa ialah prioritas penggunaan dana desa. Kaprikornus untuk membekali ketrampilan pengurus bumdes mampu dianggarkan dalam APBDes.</span></span><br /> <br /> <b style="font-family: verdana, sans-serif;"><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></b> <b style="font-family: verdana, sans-serif;"><span sans-serif="" verdana="">5. Tersedianya limbah yang mungkin masih dapat dipakai untuk memproduksi bahan lain.</span></b></div> <div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana="">Ada aneka macam contohnya, salah satunya ialah limbah hasil pertanian dapat dijadikan pupuk kompos.</span></span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Selain itu, limbah hasil pertanian dapat digunakan sebagai materi baku untuk budidaya jamur merang.</span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><b><span sans-serif="" verdana="">6. Mendorong tumbuhnya industri non pertanian yang menunjang industri pertanian dan industri lainnya. </span></b></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana="">Dengan melaksanakan pengolahan pasca panen, kita membutuhkan alat yang tentunya aneka macam alat tersebut bukan dari industri pertanian.</span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><b><span sans-serif="" verdana="">7. Mengurangi pencemaran lingkungan</span></b></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana="">Bahan pangan mentah yang diolah dengan benar, akan menekan porsi mubazir, oleh sebab itu tidak banyak sampah yang akan dihasilkan. </span></span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Sampah-sampah yang ada dilingkungan desa dapat diolah menjadi pupuk organik. Begitu juga dengan popok bayi bisa menjadi kompos. </span></span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Pupuk organik dan kompos bisa mendatangkan omset yang besar bagi bumdes.</span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><b><span sans-serif="" verdana="">8. Meningkatkan nilai gizi.</span></b></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana="">Dengan adanya pengolahan pasca panen maka akan meningkatkan nilai gizi dari hasil pertanian tersebut. Sebagai pola contohnya Susu yang diolah menjadi keju dan yogurt sudah berbeda nilai gizinya. </span></span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Begitu pula kedelai yang diolah menjadi tempe, tahu, dll.</span></span></div> </div> <span sans-serif="" verdana=""> </span><br /> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span></div> <span sans-serif="" verdana=""> <div> <b><span sans-serif="" verdana="">9. Memperoleh produk hasil pertanian yang menarik dari segi tampilan, rasa, dan sifat fisik.</span></b></div> <div> <i><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></i> <span sans-serif="" verdana="">Nah, jikalau ditanya <span style="color: #3d85c6;">perjuangan apa saja yang menjanjikan dikembangkan di desa</span>, p</span><span sans-serif="" verdana="">engolahan paska panen merupakan salah satu acara bisnis BUMDes yang mengutungkan dan mempunyai prospek cerah di kala depan.</span><br /> <i><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></i> <i><span sans-serif="" verdana="">Terus bergerak membangun ekonomi desa, gali potensi, kembangkan dan terus berinovasi dan salam sukses.</span></i><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <i><span sans-serif="" verdana="">Referensi:</span></i><br /> <i><span sans-serif="" verdana="">http://wahanapertanianaku.blogspot.com/2017/12/makalah-pengantar-ilmu-pertanian.ht</span></i></div> </span></div> </div>

Pengolahan Paska Panen Bisnis Bumdes Yang Mengutungkan

Pada umumnya hasil pertanian yang ada di desa -desa masih dijual dalam bentuk hasil, belum dalam bentuk olahan hasil pertanian. Padahal, bi...

+ Read more »

Bisnis Sosial Bumdesa

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu perbedaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dengan tubuh perjuangan yang lain, terletak pada kemauan dan kemampuannya dalam menjalankan bisnis sosial. Esensi bisnis sosial ialah menuntaskan duduk perkara-masalah sosial yang ditangani dengan manajemen bisnis. BUMDesa dalam tataran bisnis sosial tidak menekankan pada sisi profit, akan tetapi benefit. Ukurannya yakni berapa masalah sosial di desa yang mampu ditangani secara bisnis.</span><br /> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCO5xkHrSDSjBEIeJbqoWF5KbpicsgoXL3R5BkWPB7xf97vh7km4oDKfNrFpSPs-Z1WWX5UfHzEKnsZZMDi9Ijwmx2d6i14wsvEbFbPcfFSoBDRe7oVIvyYYhFCb77athP2DKExre5hxY/s1600/bisnis-sosial-bumdes-700x480.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Salah satu perbedaan Badan Usaha Milik Desa Bisnis Sosial BUMDesa" border="0" data-original-height="462" data-original-width="660" height="448" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCO5xkHrSDSjBEIeJbqoWF5KbpicsgoXL3R5BkWPB7xf97vh7km4oDKfNrFpSPs-Z1WWX5UfHzEKnsZZMDi9Ijwmx2d6i14wsvEbFbPcfFSoBDRe7oVIvyYYhFCb77athP2DKExre5hxY/s640/bisnis-sosial-bumdes-700x480.jpg" title="Bisnis Sosial BUMDesa" width="640" /></a></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setiap layanan dasar sosial di desa yang bisa dikelola secara profesional dengan menekankan nilai manfaat daripada surplus, itu lah bisnis sosial. Yang seyogyanya dilakukan oleh BUMDesa. Ini artinya kehadiran BUMDesa dalam menuntaskan masalah sosial dengan tetap memperhatikan kemampuan operasional menjadi tujuan yang diperlukan.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Pertanyaannya bolehkah BUMDesa mengambil pembayaran dari pemanfaatnya? Boleh.</b></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Akan tetapi besaran tarif yang dikenakan dihitung sekedar cukup untuk membiayai operasional BUMDesa, termasuk honor karyawan, dan sedikit cadangan resiko. Rencana bisnis yang disusun oleh pengurus BUMDesa tetap menekankan efektifitas dan efisiensi. Sedangkan surplus tidak menjadi skala prioritas, sehingga penilaian kelayakan usaha tidak didasarkan atas hitung-hitungan dalam laporan keuangan semata. Bahkan, lebih dominan pada seberapa manfaat yang diterima oleh masyarakat desa yang terkena masalah sosial tersebut.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Solutif dan Kolektif</b></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Usaha yang dijalankan BUMDesa dalam bisnis sosial harus bersifat solutif. Ketika ada problem yang dialami oleh masyarakat, yang belum cukup dilakukan dengan program kerja desa, mampu dilakukan atau dilanjutkan oleh BUMDesa. Jauhi pikiran perihal berapa surplus atau Pendapatan Asli Desa (PADes) yang didapatkan dengan jenis bisnis ini. Karena disamping sebagai penghasil PADes, BUMDesa memiliki tugas sebagai kepanjangtanganan Kepala Desa dalam mensejahterakan masyarakat. Titik fokusnya pada kesejahteraan masyarakat, dengan cara menambah pendapatan, mengurangi pengeluaran, atau meminimalisir efek jelek dari permasalahan sosial yang perlu ditangani.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketika penyediaan air higienis menjadi jenis usaha BUMDesa, maka tarif yang dikenakan tidak terlalu tinggi. Cukuplah untuk menggaji karyawan secara layak, biaya perawatan jaringan, cadangan perbaikan jaringan. Untuk pemasangan jaringan gres, bisa dianggarkan melalui APBDes pada pos belanja. Pemanfaatan air untuk perjuangan lain mirip air minum kemasan atau kolam ikan, harus memperhatikan betul kecukupan ketersediaan air bagi masyarakat yang lebih urgen. Jangan sebab tergiur keuntungan yang lebih besar, maka layanan dasar persoalan air diabaikan. Maka yang harus disadari pada jenis perjuangan ini, bagi pengurus, utamanya wacana kemanfaatan usaha ini bagi masyarakat.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Permasalahan sampah pun demikian. Seyogyanya, iuran yang ditarik dari warga untuk pengelolaannya, sekedar cukup untuk mengurangi pengaruh dari sampah. Pemerintah Desa mampu menganggarkan biaya guna tempat pengolahan sampah baik yang kering atau berair. Selain itu, upaya re-use, reduce, dan recylce penting untuk terus dikampanyekan. Masyarakat didorong, melalui keteladanan tentunya, untuk memanfaatkan sampah sebelum benar-benar tak dipakai lagi.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aneka pembinaan pengolahan sampah menjadi barang bernilai lebih tinggi, sebaiknya kontinu. Dirikan daerah-kawasan workshop guna daur ulang. Kampanye menggunakan kembali barang yang masih layak pakai, membawa tas sendiri dikala berbelanja, dan mengurangi penggunaan plastik menjadi pola kegiatan-kegiatan dalam meringankan imbas sampah. Tanamkan pula pemahaman bahwa membayar iuran bulanan guna pengelolaan sampah, bukan berarti tuntas problem sampah.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penanganan masalah sosial baik yang dilakukan secara konvensional maupun bisnis sosial, tak bisa bersifat parsial. Pelaksanaannya melibatkan banyak pihak. Meski BUMDesa bisa dijadikan motor pelopor, forum lain, dan masyarakat dengan kepemimpinan Kepala Desa lah yang bisa menyelesaikannya. Karenanya kerja-kerja kolaboratif secara massif mesti dilakukan secara berkesinambungan.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Memperbesar skala</b></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saat kita masih berpikir bahwa bisnis sosial yang dilakukan dalam kadar biasa-biasa saja, yakinlah keberhasilannya akan jauh panggang dari api. Bisnis sosial pun membutuhkan skala usaha yang lebih. Besaran skala semestinya lebih daripada target duduk perkara sosial itu sendiri. Karena hampir mustahil ada perjuangan yang berhasil 100% dari yang direncanakan. Selain terasa keuntungannya, skala usaha dalam bisnis sosial BUMDesa, akan terhindar dari jebakan‘mematikan’ usaha warga.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak sedikit BUMDesa yang latah menjalankan usahanya. Ketika perjuangan BUMDes Mart, pengelolaan sampah, wisata desa, pengelolaan air higienis, dan lain sebagainya berhasil, mereka ikut-ikutan. Tanpa memahami substansi dari bentuk acara tersebut, pengurus BUMDesa pun menjalankan perjuangan yang sama. Maka tak jarang kehadiran BUMDes Mart justru tak jauh beda dengan toko modern lainnya, ikut andil mematikan perjuangan warga desa. Pengelolaan wisata desa dengan memanfaatkan alam, mungkin masih lebih baik. Akan tetapi titik jenuh pengunjung alasannya adalah spot-spot yang tersedia dalam wahana tersebut, perlu diantisipasi. Karena ketika titik jenuh itu muncul, penurunan pengunjung pun akan dialami.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bisnis sosial yang dilakukan oleh BUMDesa harus mampu bekerja dalam berskala besar. Kebutuhan akan tempat tinggal yang selama ini disediakan oleh pengembang yang profit oriented, tak ada salahnya BUMDesa mengambil tugas itu. Saluran distribusi produk-produk pertanian, peternakan, dan perikanan yang menjadi target yang juga mesti di bidik, sehingga ketersediaan produk yang kadang dipermainkan pedagang besar, akan terpengaruhi keputusaannya saat BUMDesa bisa hadir dengan misi sosialnya.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Besaran skala bisa dilakukan dengan melakukan kerjasama antar desa dalam pelayanan perjuangan melalui BUMDesa Bersama. Keberadaan BPR BKD Banyumas sebagai forum intermedia dan konsolidasi modal yang dimiliki desa merupakan acuan bisnis sosial. Lembaga keuangan yang lahir satu tahun sehabis BRI dan berbasis di desa ini, menjawab kesulitan terusan permodalan masyarakat desa pada lembaga perbankan umum. Pengelolaan bersama antar desa mempermudah dalam perencanaan, pengawasan, dan evaluasinya karena sistem manajemen dibuat bercirikan desa.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Sumber: https://www.kikis.id/bisnis-sosial-bumdesa/</i></span></div> </div> </div> </div>

Bisnis Sosial Bumdesa

Salah satu perbedaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dengan tubuh perjuangan yang lain, terletak pada kemauan dan kemampuannya dalam menja...

+ Read more »

Banyak Cara Untuk Memperkuat Permodalan Bumdes

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><b>Badan Usaha Milik Desa</b> bukanlah lembaga ekonomi baru yang beroperasi di pedesaan. Karena keberadaannya yang sangat sentral d</span><span sans-serif="" verdana="">alam upaya meningkatkan dan membuatkan ekonomi masyarakat desa. </span><span sans-serif="" verdana="">Maka </span><span sans-serif="" verdana="">banyak sekali seni manajemen dan kebijakan dilahirkan untuk memperkuat keberadaan BUMDes.</span></span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><span sans-serif="" verdana=""><br /></span></span> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx1r8oWdqHRSj7889yBH2OUBQhyphenhyphencwnChellIQLXbcRp6PDBGps1s0F80F27E5SWpmPZJihy1wwhMUqsupCQka-Ukkv75X_P05UPjp0kVxWItN3gZA0dJwLtzldMeM0v81yPR9n1BswAck/s1600/Toko+BUMDes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt=" bukanlah lembaga ekonomi baru yang beroperasi di pedesaan Banyak Cara untuk Memperkuat Permodalan BUMDes" border="0" data-original-height="488" data-original-width="700" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx1r8oWdqHRSj7889yBH2OUBQhyphenhyphencwnChellIQLXbcRp6PDBGps1s0F80F27E5SWpmPZJihy1wwhMUqsupCQka-Ukkv75X_P05UPjp0kVxWItN3gZA0dJwLtzldMeM0v81yPR9n1BswAck/s400/Toko+BUMDes.jpg" title="Banyak Cara untuk Memperkuat Permodalan BUMDes" width="400" /></a></div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Berdasarkan data kementerian </span><span sans-serif="" verdana="">jumlah BUMDes ketika ini sudah mencapai 32.249 unit dari 74.957 jumlah Desa di Indonesia. Pengembangan dan penguatan </span><span sans-serif="" verdana="">BUMDes merupakan salah satu dari empat prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi selain </span><span sans-serif="" verdana="">Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Embung Air Desa, dan Sarana Olahraga Desa.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Berdasarkan telusuran informasi, Kementerian Desa akan memfasilitasi BUMDes - BUMDes yang sudah aktif dan berjalan dengan menawarkan tunjangan uang sebagai penambah modal perjuangan. Jumlah pinjaman permodalan yang akan diberikan sekitar Rp50 juta per BUMDes.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span><span sans-serif="" verdana="">Adapun persyaratan penerimaan pemberian permodalan, minimal BUMDes telah ditetapkan dengan Peraturan Desa (Perdes) dan memiliki unit perjuangan yang sudah aktif atau berjalan, memiliki rekening dan NPWP atas nama Badan Usaha Milik Desa.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Dalam rangka menerima permodalan dari pemerintah, BUMDes juga harus mengajukan anjuran usulan tunjangan permodalan. Adapun mekanisme pengajuan tawaran bisanya diatur dalam </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">Juknis Bantuan BUMDes</i><span sans-serif="" verdana="">.</span><br /> <b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></b> <b style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyak Cara untuk Mendapatkan Permodalan BUMDes</b><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2015  ihwal Perubahan Atas PP Nomor 43 tahun 2014 perihal Peraturan Pelaksana Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Dalam Pasal 135 (PP 47) disebutkan bahwa modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa (Anggaran Pendapatan Belanja Desa). Modal BUMDesa terdiri atas penyertaan modal desa dan penyertaan modal dari masyarakat desa.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Kekayaan BUMDes yang bersumber dari penyertaan modal desa merupakan kekayaan desa yang dipisahkan. </span><span sans-serif="" verdana="">Selanjutnya, </span><span sans-serif="" verdana="">Pemerintah, pemerintah kawasan provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat menawarkan pertolongan kepada BUMDesa yang disalurkan melalui APBDes.</span><br /> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <span sans-serif="" verdana="">Mendapatkan perlindungan dari pemerintah merupakan salah satu cara dari banyak cara dalam rangka memperkuat permodalan BUMDes. Dan cara yang paling kreatif dan inovatif adalah melalui usaha BUMDes itu sendiri. </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semoga bermanfaat...</i></div> </div>

Banyak Cara Untuk Memperkuat Permodalan Bumdes

Badan Usaha Milik Desa bukanlah lembaga ekonomi baru yang beroperasi di pedesaan. Karena keberadaannya yang sangat sentral d alam upaya m...

+ Read more »

8 Golongan Barang Milik Desa (Bmdesa)

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Definisi umum Aset Desa adalah barang milik Desa (BMDesa) yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikuj9McYN8XcB7wnNXMZc0aAu4EqCfOk19isiASA_9QPazSNEGvqTgxRtZca6LR4_rA2UJrhmgt-Fi0kptLcS9O77eF_I7r5Rw9kN5PQO-ZTrb_j2xNpCVpLCWe9sz0YQzfZYa6W5sPpR8/s1600/aset-desa-pengertian-dan-jenisnya.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Definisi umum Aset Desa adalah barang milik Desa 8 Golongan Barang Milik Desa (BMDesa)" border="0" data-original-height="424" data-original-width="640" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikuj9McYN8XcB7wnNXMZc0aAu4EqCfOk19isiASA_9QPazSNEGvqTgxRtZca6LR4_rA2UJrhmgt-Fi0kptLcS9O77eF_I7r5Rw9kN5PQO-ZTrb_j2xNpCVpLCWe9sz0YQzfZYa6W5sPpR8/s400/aset-desa-pengertian-dan-jenisnya.png" title="8 Golongan Barang Milik Desa (BMDesa)" width="400" /></a></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam </span><span style="color: #3d85c6;">Pedoman umum Kodefikasi Aset Desa</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, Barang Milik Desa digolongkan ke dalam 8 kelompok yakni: </span></div> <div> <div> <br /></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>1. Persediaan </b></span><br /> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b>a) Barang Pakai Habis Bahan</span><br /> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Suku Cadang, Alat/Bahan untuk aktivitas Kantor, Obat-obatan, Persediaan untuk dijual/diserahkan, Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, Natura dan Pakan, Persediaan Penelitian Biologi</span><br /> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">b) Barang Tak Habis Pakai Komponen, Pipa, Rambu-Rambu </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">c) Barang Bekas Pakai Komponen Bekas dan Pipa Bekas</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>2. Tanah  </b></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tanah Kas Desa, Tanah Perkampungan, Tanah Pertanian, Tanah Perkebunan, Tanah Hutan, Tanah Kebun Campuran, Tanah Kolam Ikan, Tanah Danau/Rawa, Tanah Tandus/Rusak, Tanah Alang-Alang dan Padang Rumput, Tanah Pertambangan, Tanah Untuk Bangunan Gedung, Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung, Tanah Penggunaan Lain, Tanah Badan Jalan dan lain-lain sejenisnya. </span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>3. Peralatan dan Mesin </b><br /><br />a) Alat Besar <br />Alat Besar Darat, Alat Besar Apung. Alat Bantu dan lain-lain sejenisnya. <br /><br />b) Alat Angkutan </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat Angkutan Darat Bermotor, Alat Angkutan Darat Tak Bermotor, Alat Angkut Apung Bermotor, Alat Angkut Apung tak Bermotor dan lain-lainnya sejenisnya. <br /><br />c) Alat-Alat Bengkel dan Alat Ukur </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat Bengkel Bermesin, Alat Bengkel Tak Bermesin, Alat Ukur dan lain-lain sejenisnya. </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">d) Alat-Alat Pertanian </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat Pengolahan Tanah dan Tanaman, Alat Pemeliharaan Tanaman /Pasca Penyimpanan dan lain-lain sejenisnya. </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">e) Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat Kantor, Alat Rumah Tangga, dan lain-lain sejenisnya. </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">f) Alat Studio dan Alat Komunikasi </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat Studio, Alat Komunikasi, Peralatan Pemancar, Peralatan Komunikasi Navigasi dan lain-lain sejenisnya. </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">g) Komputer Komputer Unit, Peralatan Komputer dan lain-lain sejenisnya.  </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">h) Alat Pengeboran Alat Pengeboran Mesin, Alat Pengeboran Non Mesin dan lain-lain sejenisnya.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">i) Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian Sumur, Produksi dan lain-lain sejenisnya. </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">j) Peralatan Olahraga. </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>4. Gedung dan Bangunan</b><br /><br />a) Bangunan Gedung Bangunan Gedung Tempat Kerja dan gedung lainnya yang sejenis. <br /><br />b) Bangunan Monumen Candi, Monumen Alam, Monumen Sejarah, Tugu Peringatan dan lain-lain sejenisnya. </span><br /> <div> <div> </div> </div> </div> </div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br /> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>5. Jalan, Irigasi dan Jaringan</b>  </span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <div> <br /></div> a) Jalan dan Jembatan <br />Jalan, Jembatan, terowongan dan lain-lain jenisnya. <br /><br />b) Bangunan Air/Irigasi <br />Bangunan air irigasi, Bangunan Pengairan Pasang Surut, Bangunan Pengembangan Rawa dan Polder, Bangunan Pengaman Sungai/Pantai dan Penanggulangan Bencana Alam, Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah, Bangunan Air Bersih/Air Baku, Bangunan Air Kotor dan Bangunan Air lain yang sejenisnya. <br /><br />c) Instalasi <br />Instalasi Air Bersih/Air Baku, Instalasi Air Kotor, Instalasi Pengolahan Sampah, Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan, Instalasi Pembangkit Listrik, Instalasi Gardu Listrik dan lain-lain sejenisnya. <br /><br />d) Jaringan <br />Jaringan Air Minum, Jaringan Listrik, Jaringan Telepon, Jaringan Gas dan lain-lain sejenisnya. <div> <b><br /></b></div> <div> <b>6. Aset tetap lainnya </b></div> <div> <br /></div> <div> a) Bahan Perpustakaan </div> <div> Bahan Perpustakaan Tercetak, Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro, Kartografi, Naskah dan Lukisan dan lain-lain sejenisnya. </div> <div> <br /></div> <div> b) Barang bercorak kesenian/kebudayaan/olahraga </div> <div> Barang Bercorak Kesenian, Barang Bercorak Kebudayan seperti Pahatan, Lukisan Alat-alat Kesenian, Tanda Penghargaan bidang Olaraga, dan lain-lain sejenisnya. </div> <div> <br /></div> <div> c) Hewan </div> <div> Hewan Piaraan, Ternak dan lain-lain sejenisnya. </div> <div> d) Ikan </div> <div> e) Tanaman </div> <div> f) Aset Tetap dalam Renovasi</div> <div> <br /></div> <b>7. Kontruksi dalam pengerjaan </b></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>8. Aset Tak Berwujud </b></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penggolongan Aset Desa tersebut di atas terbagi atas Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok dan Sub-Sub Kelompok. </span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kebijakan wacana Pengelolaan Aset Desa diatur dalam <span style="color: #3d85c6;">Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 wacana Pengelolaan Aset Desa</span>.</span></div> </div>

8 Golongan Barang Milik Desa (Bmdesa)

Definisi umum Aset Desa adalah barang milik Desa (BMDesa) yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran...

+ Read more »