Muhammad Faisal, ST (Koordinator PKH Kab. Bireuen)


Avanza warna putih yang diikuti 2 Sepeda motor angsa itu melaju pelan menuju Gampong Garab, Kecamatan Peulimbang, Kabupaten Bireuen. Mobil dengan nomor polisi BK 1031 UZ tersebut pelan-pelan diparkirkan ke tepi jalan Gampong yang mempunyai luas kurang lebih 4 meter, Rabu (7/11/2019).

Dari dalam mobil, Muhammad Faisal bergegas turun menyebrangi tubuh jalan. Koordinator PKH Kabupaten Bireuen itu ikut ditemani Cut Citra Dewi, A.Md, Feriyanti, S.Pd.I, Nurfadhillah, S.H, dan Ardiyanti, A.Md.

Kedatangan orang nomor satu di Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten itu ke Gampong Garab bukan tanpa alasan. Muhammad Faisal ingin melihat dan memastikan pribadi akseptor perlindungan PKH sempurna sasaran.

Sesampai di lokasi, Muhammad Faisal beserta rombongan pribadi disambut ramah oleh Ernawati, KPM PKH (40 tahun) yang tinggal bersama suami dan 3 anaknya, suaminya yang sehari-hari berprofesi sebagai pemanjat pohon pinang.

Kepada Muhammad Faisal, Erna mulai mengulas perjalanan hidupnya yang kurang beruntung. KPM PKH miskin itu terkadang harus membantu suami ke kebun demi mencukupi nafkah keluarga kecilnya. Sebab, suaminya sendiri belum mempunyai kerja tetap untuk menafkahi dirinya bersama keluarga.

“Pak Korkab, inilah gubuk kami yang selama ini menjadi daerah untuk kami berteduh,” ujar Erna dengan mata berkaca-beling.

Sungguh, kata Erna, dinding kamar rumah ini hanya ditutupi dengan terpas dan kayu bekas. Di ruang tamu ini, lanjut Erna, selain sebagai tempat memulikan tamu, juga dijadikan sebagai daerah untuk memasak. Sedangkan untuk menutupi lubang di kamar mandi, Suaminya terpaksa harus memagarinya dengan plastik warna hitam.

“Di ruang tamu ini juga aku jadikan sebagai tempat masak, sebab kami tidak memiliki dapur,” keluh Erna.

Bagi Muhammad Faisal, kunjungan sosial yang dilakukannya sudah menjadi jadwal rutinitas kala ia menjadi Koordinator PKH Kabupaten Bireuen. Mantan Fasilitator PNPM itu mendengarkan keluh kesah KPM PKH itu dengan rasa duka.

Muhammad Faisal, memberikan motivasi kepada Erna untuk memanfaatkan pinjaman PKH untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan sang buah hati ibu Erna.

“Insya Allah kami doakan ibu Erna sehat selalu
dan mampu mendidik dan membesarkan sang buah hatinya, semoga anak ibu menjadi anak yang bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa nantinya.
Dirinya juga berpesan biar masyarakat Penerima pinjaman PKH supaya mampu memanfaatkan dana banatuan tersebut untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan anak.

“Harapan kami, semua akseptor manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) suatu saat menjadi keluarga mampu berdiri diatas kaki sendiri dan tidak tergantung lagi dengan pemberian pemerintah,

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Top