Budidaya Pinang - Pinang adalah tumbuhan berjenis monokotil (satu biji) yang sangat berguna untuk kesehatan dan kecantikan insan serta lainnya. Sebagai flora monokotil, pinang mampu tumbuh mulai dari ketinggian 0 sampai 1.000 meter di atas permukaan maritim (mdpl).
Namun, ketinggian yang paling cocok untuk tanaman pinang adalah diatas 600 mdpl hingga 1.000 mdpl.
Tanah untuk kebun pinang harus mempunyai keasaman pH sekitar 4-8. Tujuannya tentu untuk mendongkrak produktivitas dan berkualitas biji.
Sedangkan, curah hujan yang paling sesuai untuk tumbuhan pinang berada pada kawasan yang memiliki curah hujan antara 750-4.500 mm per tahun dengan intensitas hujan yang merata, yaitu antara 100-150 hari per tahun.
Tanah untuk kebun pinang harus mempunyai keasaman pH sekitar 4-8. Tujuannya tentu untuk mendongkrak produktivitas dan berkualitas biji.
Sedangkan, curah hujan yang paling sesuai untuk tumbuhan pinang berada pada kawasan yang memiliki curah hujan antara 750-4.500 mm per tahun dengan intensitas hujan yang merata, yaitu antara 100-150 hari per tahun.
Tanaman pinang sangat menyukai kawasan beriklim tropis dengan kisaran suhu 22° C–26,3° C dan kawasan subtropis agak lembap dengan suhu kisaran 17,1° C–22° C.
Berdasarkan jumlah rata-rata, pinang sangat baik ditanam di kawasan yang mempunyai bulan berair sekitar tiga hingga empat bulan per tahun serta bulan kering sekitar empat hingga delapan bulan per tahun.
Para petani sudah mengambarkan. Budidaya pinang secara intensif mampu menghasilkan nilai hemat yang tinggi. Dengan meningkatnya jumlah populasi masyarakat dunia, maka mampu dipastikan kebutuhan akan bahan baku kesehatan dan kecantikan juga terus meningkat.
Dalam upaya meningkatkan produksi dan biji pinang berkwalitas. Saat ini banyak petani pinang telah mengubah cara budidaya pinang, dari cara konvensional ke cara budidaya pinang secara intensif.
Dalam budidaya pinang secara intensif, pemilihan bibit yang berkwalitas merupakan modal utama. Beberapa cara memperbanyak produksi buah pinang, sebagai berikut:
1. Buah pinang calon bibit
Buah pinang yang akan digunakan sebagai calon benih harus berasal dari pohon pinang yang sehat, ialah bebas dari hama, virus dan penyakit. Usia pohon sudah berumur diatas 10 tahun dan telah aktif berproduksi minimal di atas 4 tahun.
Buah pinang yang akan digunakan sebagai calon benih harus berasal dari pohon pinang yang sehat, ialah bebas dari hama, virus dan penyakit. Usia pohon sudah berumur diatas 10 tahun dan telah aktif berproduksi minimal di atas 4 tahun.
Cara pembibitan benih pinang yang baik ini telah dilakukan di beberapa negara, diantaranya India, Thailand, Banglades dan Srilangka. Cara seperti ini juga sudah mulai banyak diterapkan oleh petani Indonesia, terutama pada tempat -tempat produksi pinang terbesar. Seperti di tempat Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Papua dan petani Irian Jaya Barat.
2. Membuat kecambah pinang
Setelah memperoleh bibit pinang unggul. Langkah selanjutnya kita harus tahu cara membuat kecambah. Cara pembibitan pinang yang baik, teknik membuatnya mampu disimak dalam tutorial video berikut ini.
3. Perawatan dan Pemeliharaan
Tanaman apapun, jikalau tanpa diikuti dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik secara kontinue akan besar lengan berkuasa pada hasil. Oleh alhasil, biar produksi pinang meningkat perlu dilakukan perawatan dan pemeliharaan agar terhindar dari terserangan hama dan penyakit.
Seperti dengan cara melaksanakan penyiangan gulma setiap sebulan sekali, penyemprotkan herbisida, dan melaksanakan pemupukan dasar dan memperlihatkan pupuk proposal secara kontiue selama 6 bulan sekali.
Demikian cara memperbanyak produksi buah pinang. Cara lain dapat dibaca dalam artikel budidaya kebun pinang. Semoga bermanfaat.