KeuanganDesa.info, BANDUNG - Komunitas kreatif yang diinisiasi warga desa perlu dikuatkan alasannya hal tersebut mampu mewujudkan kemandirian sebuah desa. Komunitas desa yang kreatif dan tangguh bakal mengantarkan kepada kemajuan bagi segenap warga desa.
Pencanangan Gerakan Nasional Komunitas Desa (GNKD) dibuka oleh Staf Khusus Menteri Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Syaiful Huda, Rabu (6/12/2017) malam.
"Khusus untuk Jawa Barat, akan saya angkat berita soal penguatan komunitas penggagas desa. Ini jadi penting bagi kami karena mandat undang-undang desa, di mana pemerintah desa harus aktif, masyarakatnya juga harus aktif," kata Syaiful Huda, di depan 500 kepala desa, dan pencetus desa lainnya.
Kali ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mulai mengoptimalkan penguatan komunitas desa sehabis sebelumnya hanya permasalahan infrastruktur yang masih menjadi prioritas pembangunan desa. Pencanangan Gerakan Nasional Komunitas Desa oleh Kemendesa PDTT dilakukan untuk mengakselerasi penguatan komunitas desa tersebut.
"Pembangunan daerah perdesaan tidak hanya melulu masalah salahan infrastruktur, tetapi juga duduk perkara bagaimana membangun abjad warga desa. Berbagai komunitas desa yang bergerak di aneka macam bidang kreatif merupakan salah satu upaya menciptakan karakter tangguh bagi warga desa," ujar Ketua Panitia Gerakan Nasional Komunitas Desa, Zaini Alif, di Bandung, Rabu 6 Desember 2017.
Zaini menjelaskan, lahirnya Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2016 wacana Desa yang mengamanatkan alokasi dana desa telah mendorong percepatan pembangunan kawasan perdesaan di banyak sekali bidang. Hanya saja, pada tiga tahun pertama, pengalokasian dana desa fokus pembangunan tempat perdesaan masih seputar persoalan infrastruktur dan layanan sosial dasar. Sementara pembangunan huruf warga desa masih belum digarap secara optimal.
"Gerakan komunitas desa mendorong lahirnya berbagai wadah dan gerakan yang dilakukan warga desa, baik dalam bidang keterampilan, ekonomi-bisnis, mental spiritual, sampai seni budaya," kata Zaini.
Melalui Komunitas Desa Optimalkan Potensi Desa
Ketua Komunitas Hong Kabupaten Bandung ini mengungkapkan bahwa desa mempunyai berbagai potensi, baik di bidang pertanian, perkebunan, keindahan alam, sampai seni-budaya. Menurut Zaini, potensi-potensi tersebut belum digarap secara maksimal alasannya selama ini konsep pemberdayaan masyarakat desa masih tergantung terhadap inisiasi dari pemerintah.
Untuk itu, diperlukan dorongan kesadaran supaya warga desa memahami jika potensi-potensi yang ada di sekeliling mereka mampu digarap secara mampu berdiri diatas kaki sendiri. "Warga harus mampu melihat potensi-potensi tersebut sebagai sebuah peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Oleh alasannya itu, dibutuhkan keberanian berpikir dan bertindak dari warga desa, baik secara individu maupun melalui komunitas," kata Zaini.
Gerakan Nasional Komunitas Desa, lanjut Zaini aneka macam pemangku kepentingan desa akan bertemu dan mendapatkan berbagai bahan penguatan aksara. Dalam forum ini juga akan dilakukan sesi berbagi dengan para pemateri maupun antarpeserta terkait aneka macam komunitas desa yang mulai tumbuh di berbagai pelosok nusantara.
Nantinya penerima juga akan diajak untuk melakukan studi banding ke aneka macam komunitas kreatif berbasis desa di Bandung dan sekitarnya.
"Kami berharap dengan adanya gerakan nasional komunitas desa ini warga desa semakin sadar untuk mengali potensi lokal sehingga membuat kemandirian dan kedaulatan ekonomi desa," jelas Zaini.
Pencanangan Gerakan Nasional Komunitas Desa ini diselenggarakan di Bandung pada 6-7 Desember 2017. Kegiatan ini diikuti ratusan pegiat desa mulai dari kepala desa, pengelola tubuh perjuangan milik desa (Bumdesa), aktivis desa, sampai pegiat komunitas desa.
Mereka akan melakukan diskusi, sesi menyebarkan, hingga studi banding ke berbagai komunitas kreatif di Jawa Barat dan sekitarnya.***