Kemendesa Pdtt Perkuat Sinergitas Dengan Daerah

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <span sans-serif="" verdana="">Hubungan koordinasi dan sinergitas dengan pemerintah kawasan terus diperkuat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Terutama sehabis empat tahun pemberlakuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 wacana desa, yang dibarengi dengan adanya acara dana desa dan pendampingan.</span><br /> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUC5m5o4KzYPK_GqUfnROJlds9-eUfnGz2UKHN9AFjSHu3-xjbrYsioy7N9VOxIwFgMq7UjtiL0Xg6Ub_xB4_QXQ5BgmVifoQGYRzRX9t9a60i_jeG4vxMl60Qbp4xA2bns706Tbj7o5U/s1600/Foto+Evaluasi+dan+Koordinasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt=" Hubungan koordinasi dan sinergitas dengan pemerintah daerah terus diperkuat Kementerian D Kemendesa PDTT Perkuat Sinergitas Dengan Daerah" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUC5m5o4KzYPK_GqUfnROJlds9-eUfnGz2UKHN9AFjSHu3-xjbrYsioy7N9VOxIwFgMq7UjtiL0Xg6Ub_xB4_QXQ5BgmVifoQGYRzRX9t9a60i_jeG4vxMl60Qbp4xA2bns706Tbj7o5U/s400/Foto+Evaluasi+dan+Koordinasi.jpg" title="Kemendesa PDTT Perkuat Sinergitas Dengan Daerah" width="400" /></a></div> <div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Dalam memperkuat korelasi koordinasi dengan daerah, Kemendesa PDTT RI mengundang Kadis PMD Provinsi dan PMD Kabupaten, Satker/PPK Dekonsentrasi, dan camat, dari beberapa provinsi dalam rangka menyamakan persepsi sehubungan dengan pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014. Turut diundang pihak Bank Dunia, Konsultan Nasional PID dan P3MD. Kemendesa berharap ada input untuk perbaikan dan optimalisasi yang akan dilakukan kementerian ini kedepannya.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">“Mari kita berdiskusi, menuangkan pikiran, gagasan dan saran untuk penilaian dan koordinasi UU Desa. Ada prestasi yang telah dicapai, tapi ada juga non prestasi ketika UU ini diterapkan,” kata Sekretaris Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan MasyarakatDesa (PPMD) Kemendesa PDTT, H. Mukhlis, dikala membuka aktivitas penilaian dan koordinasi pendampingan pelaksanaan UU Desa Tahun 2014 di Jakarta, Jumat (7/12/2018).</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini, berlangsung antusias dan dinamis. Seluruh permintaan member masukan dan saran yang konstruktif tentang optimalisasi program dana desa dan pendampingan di lapangan. Seluruh input dicatat dan akan ditelaah guna melakukan evaluasi kebijakan pelaksanaan UU Desa yang berkaitan dengan Tupoksi Kemendesa.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Di hadapan penerima acara evaluasi dan koordinasi UU Desa Nomor 6, Mukhlis menyatakan bahwa tahun 2018 ini, terjadi penurunan kasus penyimpangan (pidana) dana desa. Kalau 2017 lalu jumlah penyimpangan yang ditangani pegawapemerintah penegak aturan 1.000 lebih, maka tahun ini hanya 826 kasus. “Alhamdulillah terjadi penurunan yang signifikan. Untuk masalah penyimpangan admnistrasi, tim APIP (pegawapemerintah pengawas internal pemerintah) yang hendel, ”ungkap Sesdirjen.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Selaku kementerian yang secara teknis menangani dan mengelola dana desa, sambung Mukhlis, pihaknya sudah membangun koordinasi dan kesepakatan dengan semua pihak. Pemprov, pemda, aparat penegak aturan, sekolah tinggi tinggi, sudah ada nota kesepahaman yang dibuat. Tujuannya untuk mengadvokasi kepala desa dan perangkat desa dalam menggunakan dana desa. Sehingga kepala desa merasa nyaman dan luwes mengalokasikan dana desa untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desanya.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">“60 persen kades kita hanya menamatkan pendidikan setingkat SMA. Bahkan ada sekian persen tidak sampai menamatkan pendidikan formal. Ini yang kita tetap upayakan sehingga penggunaan dana desa mampu optimal, berkualitas, efektif dan efisien, ”ungkapnya lagi.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Standar pelaporan pertanggungjawaban keuangan di desa, dibutuhkan mampu sederhana. Tidak terlalu rumit. Ini maksudnya, kata Mukhlis, semoga dalam waktu setahun, para kepala desa dan jajarannya tidak hanya berkutat pada pelaporan pertanggungjawaban. Serapan anggaran juga baik, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat juga bisa berjalan simultan.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Begitupun dengan pendampingan, Mukhlis mengakui terus dievaluasi dan dimonitoring kinerja para pendamping desa. Kapasitas mereka juga ditingkatkan melalui aneka macam pelatihan. “Dana desa yakni salah satu sumber prioritas pembiayaan di desa. Oleh karena itu, banyakpihak yang ikutterlibat mengawasinya,”sebut Mukhlis.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Senada dengan Sesdirjen PPMD, dalam laporan panitia yang disampaikan Direktur PMD M Fachri, dinyatakan bahwa kurun 4 tahun usia UU No.6/2014, UU ini sudah berhasil mengubah paradigm masyarakat dalam berdesa. Capaian-capaian dana desa sudah luar biasa. Mulai dari pembangunan jalan, jembatan, tambatan perahu, posyandu, sudah terlihat kesannya. Begitupun dengan pemberdayaan masyarakat, juga mampu dicek kesannya.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Positif sekali. Dana desa telah berhasil membangun Indonesia dariwilayah pinggiran sebagaimana nawacita ke-3,”ujar Fachri.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Kedepan, juga didorong upaya supervise yang dilakukan pemprov dan pemkab setempat terkait dana desa. Kemendesa berharap semoga fungsi supervisi lebih intens dilakukan kawasan. “Sepervisi masih kurang dari daerah,”katanya Direktur PMD.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Oleh karena itu, kata Fachri, acara ini penting diadakan guna menerima masukan dan umpan balik antara pemerintah dan pemda, dalam rangka percepatan pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat, khususunya melalui program pendampingan terhadap PID dan P3MD. Dana desa harus terus dikawal demi mewujudkan desa yang maju, mampu berdiri diatas kaki sendiri, dan sejahtera.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Thoib Pasaribu (Tenaga Ahli P3MD-PID Provinsi Sumatera Utara) didampingi Arjuna (Tenaga Ahli P3MD-PID) Kabupaten Pakpak Bharat, menyambut kasatmata acara Evaluasi dan Koordinasi Kemendesa PDTT dan Daerah, dan seluruh Tenaga Pendamping Profesional di Provinsi Sumatera Utara siap menjalankan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) dan Program Inovasi Desa (PID) sebagai amanat UU Desa.</span></div> <div> <span sans-serif="" verdana=""><br /></span></div> <div> <span sans-serif="" verdana="">Kegiatan ini menghadirkan narasumber antara lain, Direktur Pembiayaa dan Transfer Non Perimbangan Kementerian Keuangan, Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Direktur Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemdes Kemendagri, Kepala Binopsal Baharkam Polri, dan Satgas Dana Desa.(REL)</span></div> </div> </div> </div>

Kemendesa Pdtt Perkuat Sinergitas Dengan Daerah

Hubungan koordinasi dan sinergitas dengan pemerintah kawasan terus diperkuat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigra...

+ Read more »

Kemendes: Tiga Tahun Mendatang Tak Ada Lagi Desa Tertinggal

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Program pengentasan kemiskinan pada desa-desa tertinggal melalui gelontoran dana desa tampaknya mulai melahirkan kenyataan. Bahkan Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan transmigrasi (PDTT) yakin, dalam tiga tahun ke depan sudah tidak ada lagi desa tertinggal.</span><br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRduG6XJO4hzOLHUFviHsSYiaLtj7xe_5hGGCx2tpGnhjlPVwCXjiI1gaGUfvR9HP4CLy1xSN8gaGjWT2da7T3lYGvaxgfrAuO6e0Ov9zLRVtnRcuQpFhwsvzcvqc3jovhuW8HBxTEgtM/s1600/jembatan-desa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="466" data-original-width="700" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRduG6XJO4hzOLHUFviHsSYiaLtj7xe_5hGGCx2tpGnhjlPVwCXjiI1gaGUfvR9HP4CLy1xSN8gaGjWT2da7T3lYGvaxgfrAuO6e0Ov9zLRVtnRcuQpFhwsvzcvqc3jovhuW8HBxTEgtM/s400/jembatan-desa.jpg" width="400" /></a></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pernyataan itu diungkapan Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo gres-baru ini. "Ini sudah terbukti di 24 kabupaten. Setengah dari desa tertinggal di 24 kabupaten itu sudah keluar dari predikat tertiggal,” kata Menteri. Tetapi dengan syarat, desa-desa melakukan </span><span style="color: #3d85c6;">empat prioritas dana desa</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> yang diprogramkan Kementerian Desa ialah membuat produk unggulan tempat perdesaan, membentuk BUMDes, membangun embung dan sarana olah raga.</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk mempercepat terujudnya empat acara itu, Kementerian Desa mendorong para pendamping desa sebagai biro yang membantu desa mewujudkan empat program. Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) contohnya, bergotong-royong acara ini yakni acara pembentukan klaster ekonomi di desa. Dengan program ini alhasil desa akan memiliki satu komoditas unggulan yang menjadi fokus pegembangan dan mampu diproduksi dalam skala yang besar. Skala besar itu akan memudahkan desa menerima pasar yang menguntungkan dan mampu bersaing</span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br /> <div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk program Prukades, intinya adalah pembentukan klaster ekonomi di desa. Desa akan memiliki satu komoditas unggulan yang menjadi fokus pengembangan, dan diproduksi dalam skala besar. Karena sebagian besar desa bertumpu pada  pertanian maka akomodasi paska panen dan penguasaan rantai pemasaran juga harus di siapkan.</span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <div> <br /></div> <div> Pembentukan <span style="color: black;">Badan Usaha Milik Desa</span> (BUMDes) yakni membangun kekuatan ekonomi desa berbasis potensi desa dengan segala asset yang dimiliki. BUMDes digadang bakal menjadi lokomotif ekonomi dengan menjadi forum ekonomi penyangga kegiatan ekonomi yang sudah berjalan di desa. Dengan demikian maka desa akan memiliki kekuatan ekonomi gres yang pergerakannya dijalankan sepenuhnya oleh warga desa dengan memanfaatkan penyertaan modal dari dana desa. Kementerian menargetkan, tahun 2019 seluruh desa di Indonesia sudah mampu membentuk BUMDes-nya masing-masing.</div> <div> <br /></div> <div> Perihal embung desa alias penampung air untuk pengairan persawahan desa, jelas ini sangat membantu para petani alasannya basis ekonomi sebagian desa berada pada sektor pertanian. Namun begitu bukan hanya fungsi untuk pengairan  saja yang bisa dilakukan embung desa. Melainkan embung desa juga bisa menjadi obyek wisata yang mendatangkan income gres bagi sebagian warga. Juga menciptakan suasana gembira di desa itu bila ini terjadi. Seperti yang dilakukan desa Nglanggran, Patuk, Gunungkidul. Selain memiliki bekas Gunung Api Purba, embung di desa ini juga berhasil memikat hati ribuan wisatawan tiap bulan.</div> <div> <br /></div> <div> <div> Sedangkan pembangunan sarana olah raga akan memicu aak-anak mudanya menjadi lebih produktif  dan mampu menyalurkan bakat olahraganya. Olahraga sejatinya bukan hanya duduk perkara aktivitas fisik membangun badan yang sehat tetapi juga berfungsi sebagai jadwal refresing bagi warga desa sehingga anak-anak mudanya menjadi mampu berfikir lebih nyata. Olah raga juga sebuah cara yang jitu untuk menghindari maraknya narkoba dan gerakan terlarang.</div> <div> <br /></div> <div> Kementerian meminta para pendamping desa akan mampu mempercepat empat program utama ini bisa segera direalisasikan pada masing-masing desa yang mereka miliki. “Ini ialah <span style="color: #3d85c6;">tugas pendamping</span>, oleh alasannya itu kita menghabiskan anggaran sampai Rp2,2 triliun untuk 39 ribu pendamping di seluruh Indonesia,” kata Menteri Desa. </div> <div> </div> </div> </span></div> </div> </div>

Kemendes: Tiga Tahun Mendatang Tak Ada Lagi Desa Tertinggal

Program pengentasan kemiskinan pada desa-desa tertinggal melalui gelontoran dana desa tampaknya mulai melahirkan kenyataan. Bahkan Kementer...

+ Read more »